Sayembara Mahfud MD
Mahfud MD Tetap Meyakini Enzo Harus Diselidiki: TNI kan Tidak Membantah Kemungkinan Kecolongan
Mahfud MD mengatakan TNI harus menyelidiki latar belakang Enzo Zenz Allie yang lolos seleksi Akademi Militer (Akmil).
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Begini lho ceritanya, saya pulang dari Rusia. Sesudah itu saya ke Denpasar, begitu saya ke kantor di Jogja, itu ada 4 wartawan," ujar Mahfud MD.
Mahfud MD lalu ditanyakan mengenai kabar Enzo yang diterima di Akademi Militer (Akmil) yang disebutkan terpapar radikalisme.
"Wawancara ke saya 'Pak gimana tentang Enzo Allie itu' lho kenapa? Saya baru pulang dari Muskodam dari Denpasar, enggak dengar berita apa-apa. 'Begini, ini TNI menerima Enzo di Akmil, ternyata ia diduga terpapar radikal," ujar Mahfud MD.

Ia lalu mengatakan tak ada kalimat tauhid yang disebutkan, hanya dugaan Enzo terpapar radikalisme.
Mendapati ada dugaan perwira Akmil terpapar radikalisme, Mahfud MD pun sontak mengatakan 'TNI kecolongan'.
"Enggak ada kata Tauhid, saya juga enggak tahu apa kasusnya, oh saya bilang begini 'kalau itu benar bahwa ada orang radikal masuk ke Akmil, berarti kecolongan dong TNI'," ungkap Mahfud MD menjelaskan.
"Tetapi juga tertulis diberita itu, saya sendiri ragu TNI kecolongan karena TNI itu ketat, memasukkan orang itu rekam jejaknya dari keluarganya di kampung, gurunya, kakeknya itu sudah dijejak lebih dulu," tambahnya.
"Agak sulit percaya kalau kemudian TNI itu kecolongan, tapi kalau itu terjadi berarti kecolongan, saya kira begitu," papar Mahfud MD.
• Dituding Anti Bendera Tauhid, Mahfud MD Beberkan Pernah Bela Orang yang Bawa Bendera Tersebut
Mahfud MD juga saat itu mengatakan untuk dipecat jika memang benar terpapar radikalisme.
"Nah kemudian saya bilang itu tadi, kalau kecolongan dipecat saja begitu. Karena tidak memenuhi prasarat. Itu yang tertulis di berita, enggak ada nyebut soal kalimat tauhid."
Sehingga, Mahfud MD pun menantang pada setiap orang yang berani menunjukkan statementnya soal bendera tauhid tersebut.
Baik itu dari media rekam hingga media-media lainnya.
"Oleh sebab itu, saya tantang siapapun yang pernah merekam saya atau mendengar saya atau mencatat saya di berbagai tempat atau ada di cuitan saya."
"Bahwa radikalisme itu identik dengan kalimat Tauhid, siapapun yang bisa menunjukkan itu akan saya bayar setiap orang yang menemukan itu, Rp 10 juta," jelas Mahfud MD.
Lihat di menit ke 4.11: