Sayembara Mahfud MD
Mahfud MD Buat Sayembara dengan Imbalan Rp 10 Juta bagi yang Dapat Temukan Statementnya Berikut
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD geram dengan tuduhan yang menyebut dirinya mengaitkan bendera tauhid dengan gerakan radikal di Indonesia.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Allahusomad, hanya Allah-lah tempat meminta. Itu lukisan Amri Yahya tahun 82. Saya pasang di ruang saya," ucap pakar tata hukum negara tersebut.
Mahfud MD kembali menegaskan, dirinya tak pernah mengaitkan bendera Tauhid dengan gerakan radikal meski beberapa orang menghubungkan dua hal tersebut.
• Keponakan Mahfud MD Dapat Dukungan Gantikan Risma, Balon Wali Kota Surabaya
"Jadi saya begini, saya tidak pernah mengatakan meskipun banyak yang mengaitkan bendera Laillahaillallah itu dengan radikalisme. Tapi saya tidak sendiri sependapat dengan itu," tutur Mahfud MD.
Mahfud MD mengatakan, bendera tauhid itu suatu kebanggaan umat Muslim.
"Karena di masjid-masjid di rumah-rumah, kemudian di lukisan-lukisan."
"Bahkan saya punya juga ukiran batu dikasih mahasiswa itu juga kalimat tauhid. Ketika mahasiswa lulus ngasih itu dulu dah lama tahun 80-an itu masak dikatakan radikal."
"Itu kebanggaan sebagai umat Muslim kepada agamanya, kepada Tuhannya," paparnya.
Mahfud MD bahkan tidak takut akan memberikan 10 juta pada 1000 orang, jika dirinya benar-benar pernah mengeluarkan statement bendera tauhid berkaitan dengan radikalisme.
"Kalau ada 1.000 orang, masing-masing Rp 10 juta," tegasnya.
Lihat videonya:
• KH Maimun Zubair Meninggal Dunia, Mahfud MD Ungkap Pertemuan Terakhirnya dengan Mbah Moen
Isu ini bergulir setelah Mahfud MD menyebut TNI bisa saja kecolongan terkait dengan diterimanya Enzo Allie di akademi militer.
Sementara itu, di sosial media ramai diperbincangkan soal foto Enzo Allie membawa bendera Tauhid.
Lalu, beberapa pihak mengaitkan Enzo Allie dengan radikalisme.
Namun, Kepala Sekolah tempat Enzo Alli bersekolah, yakni SMA Pesantren Unggul Al Bayan, Kabupaten Serang, Banten, E Deden Ramdani menjamin muridnya itu bukan seorang radikal seperti dikutip dari Kompas.com
"Enzo tidak lah, bersih. Sudah jelas masuk Akmil saja lolos tes ideologinya. Enzo Pancasilais dan cinta NKRI,"
kata Deden saat ditemui di SMA Al Bayan, Rabu (7/8/2019).
• Saran Mahfud MD soal Kasus Wali Kota Tangerang dengan Menteri Yasonna: Mengapa Repotkan Polisi?
Deden yakin bahwa Enzo yang keturunan Prancis-Indonesia itu 100 persen NKRI.
Pasalnya, SMA Al-Bayan banyak memberikan pemahaman soal nilai-nilai Pancasila pada Enzo.
Selain itu, Enzo juga mendapat pelajaran PPKN dan bahasa Indonesia di sekolah.
(TribunWow.com/Mariah Gipty)
WOW TODAY: