Trending Mati Lampu
Menteng Kebakaran saat Listrik dan Air Mati, Korban: Apinya Dilihatin Saja, Gak Ada yang Punya Air
Menteng Atas Jaksel kebakaran gegara listrik mati dan air sanyo mati, korban tersenyum pahit lihat rumahnya dilahap api.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Listrik di wilayah DKI Jakarta serta sebagian wilayah Pulau Jawa sempat padam pada Minggu (4/8/2019) dan ada pemadaman bergilir mulai Senin (5/8/2019).
Ternyata peristiwa listrik mati itu menimbulkan kebakaran di beberapa rumah di Kelurahan Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (4/8/2019).
Endy Lesmana sebagai korban yang rumahnya ludes terbakar mengaku tak bisa berbuat apa-apa lantaran air juga mati dan hanya bisa melihat api melahap habis pemukiman warga.
Hal tersebut diungkapkan Endy dalam tayangan Indonesia Lawyer Club bertema 'Listrik Mati, PLN Dihujat' yang tayang di tvOne, Selasa (6/8/2019).
Diketahui kebakaran di wilayah rumah Endy menghanguskan sekitar 28 rumah yang dihuni oleh 60 kepala keluarga (KK).
• Listrik di Jakarta Padam, Jusuf Kalla Sempat Bingung dan Kesulitan Hubungi Menteri
Karni Ilyas sebagai pembawa acara merasa prihatin dengan peristiwa pemadaman listrik yang menyebabkan masyarakat sampai kehilangan tempat tinggal.
"Tapi yang lebih mengenaskan adalah banyaknya kebakaran yang terjadi karena sudah lama masyarakat tidak lagi memakai penerangan lilin atau lampu minyak."
"Dan ketika listrik mati, mereka terpaksa pakai lilin, dan tidak cukup pengamanan," kata Karni Ilyas.
Endy pun menceritakan detik-detik kebakaran di kampungnya yang dimulai kisaran pukul 19.00 hingga 20.00 WIB.
"Kejadiannya tiba-tiba, antara jam 7 sampai jam 8, di bawah jam 8 di atas jam 7 malam, api tiba-tiba besar, persis di belakang rumah orangtua," terang Endy.
Di rumahnya yang sudah ludes terbakar, Endy tinggal bersama orangtuanya, istri, serta kedua anak yang masih SD dan SMP.
• Minta PLN Beri Kompensasi karena Listrik Padam, Ridwan Kamil: Betapa Luar Biasa Kerugian Masyarakat
Endy dan para tetangganya tak bisa berbuat apa-apa lantaran sumber air hanya bisa dinyalakan dengan listrik.
"Api tuh tiba-tiba, karena mati lampu, ya karena di situ kita perlu listrik ya, karena semua di sana air itu pakai sanyo," ujar Endy.
Bahkan Endy dan para tetangganya sampai tak punya pilihan selain hanya menyaksikan api melahap rumah mereka.
"Nah, panik karena gelap, air enggak ada, jadi ya sudah, dilihatin saja," kata Endy.
"Apinya dilihatin?" tanya Karni Ilyas.
"Dilihatin saja," jawab Endy sambil tersenyum pahit.
"Karena enggak bisa disiram apa-apa?" tanya Karni Ilyas.
• Kementerian ESDM akan Buat Aturan untuk PLN, Wajib Beri Kompensasi Tanpa Pelanggan Harus Lapor

"Enggak ada apa-apa, karena mati lampu. Semua warga dari siang juga enggak ada air," jawab Endy.
"Lampu mati dari jam 12 sampai jam 9 malam di tempat saya, kejadiannya jam 7, tiba-tiba ya sudah, habis," ungkap Endy.
Diketahui sumber api ini adalah tetangga yang menyalakan lilin lalu ditinggal tidur sehingga lilin membakar rumah dan merambat ke rumah tetangga yang lain.
"Penyebabnya, saya juga sudah tanya-tanya sama RT, penyebabnya adalah lilin. Dia (tetangga) pasang lilin, tertidur, ke sananya ya enggak tahu, karena lilin itu nyala, dia tidur."
"Mungkin kesenggol apa gimana, saya enggak tahu, tiba-tiba di belakang rumah api muncul saja," terang Endy.
• Listrik Padam, Kementerian ESDM: PLN Siapkan Kompensasi untuk Pelanggan hingga Rp 1 Triliun
Tetangga Endy yang rumahnya menjadi sumber kemunculan api menjadi korban tewas dalam kebakaran itu.
Selain korban tewas, ada juga korban lain yang disebabkan kebakaran itu, mulai dari patah kaki sampai patah leher.
"Yang kebakar luka enggak ada, cuma ada beberapa warga yang kecelakaan, ada yang kakinya patah, jatuh, ada yang terinjak-injak, sampai lehernya patah," kata Endy.
Kini para korban kebakaran di pemukiman Endy terpaksa mengungsi di kompleks pemakaman dan sudah mendapat bantuan dari keluarahan dan kecamatan.
Sebelumnya diberitakan, wilayah Jabodetabek, sebagian Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah mengalami mati listrik lebih dari enam jam.
Diberitakan Kompas.com, Selasa (6/8/2019), peristiwa listrik padam yang disusul dengan pemadaman bergilir itu berlangsung hingga Senin (5/8/2019).
Aliran listrik di berbagai wilayah itu dinyatakan kembali normal pada Selasa (6/8/2019).
Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Barat Haryanto WS menjelaskan adanya gangguan pada jaringan penyalur listrik dari timur ke barat.
"Kemudian terjadi gangguan di dua titik secara bersamaan antara Ungaran-Pemalang dan itu kemudian itu menjadikan tinggal 1 sirkuit, sehingga aliran listrik dari timur ke barat ini terhenti," terang Haryanto.
"Alhamdullilah sudah bisa kita perbaiki dan kemudian normal kembali," imbuhnya. (TribunWow.com/Ifa Nabila)
WOW TODAY: