Breaking News:

Trending Mati Lampu

Bahas Listrik Padam di Sebagian Wilayah, Rizal Ramli Beberkan Jumlah Utang Pemerintah pada PLN

Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri, Rizal Ramli angkat suara atas pemadaman listrik di sejumlah wilayah di Pulau Jawa.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
Capture Youtube ILC
Rizal Ramli - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian RI era SBY, Rizal Ramli saat hadir di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (6/8/2019) malam. Rizal Ramli mengkritik kinerja PLN. 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri, Rizal Ramli angkat suara atas terjadinya pemadaman listrik di hampir separuh wilayah Pulau Jawa.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Rizal Ramli saat menjadi narasumber di acara 'Indonesia Lawyers Club' yang tayang di tvOne, Selasa (6/8/2019).

Menurut Rizal Ramli, pemadaman listrik di sejumlah wilayah merupakan suatu hal yang tidak wajar.

Rizal Ramli mengaku heran pada Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang memiliki empat sistem transmisi, namun mati secara bersamaan.

"Nah saya memang ada pertanyaan yang saya belum dapat jawaban, kok bisa sih kan ada dua eh empat, ada dua di utara, dua di selatan. Kok bisa sekaligus empat-empatnya jeblok?," tanya Rizal Ramli.

Selain itu, Rizal Ramli juga heran pada rusaknya power station.

"Yang kedua, ada enam atau tujuh power station yang juga shutdown. Kok bisa sekaligus? Mungkin satu oke, dua oke, ada sistemnya tentu isolasi kalau kejadian ini, atau apa," tanyanya lagi.

Karni Ilyas Minta Dirut PLN Jelaskan Isu Mati Listrik karena Sabotase, Sripeni Memohon Minta Waktu

Rizal Ramli terheran-heran, apalagi sistem-sistem tersebut tentunya telah menggunakkan pengamanan berlapis-lapis agar tidak jeblok.

Rizal Ramli menduga, pemadaman listrik bisa terjadi karena dua hal.

Pertama masalah teknis, kedua adalah masalah sumber daya manusia.

"Saya khawatir ada keteledoran di dalam sistem kontingensinya, ada ketelodaran juga dari segi manusianya," duga Rizal Ramli.

"Saya tahu persis misalnya bahwa keuangan PLN walau besar kuat tapi utangnya misalnya saya berikan contoh," papar Rizal Ramli.

Kemudian, ia membeberkan bahwa PLN memiliki hutang hingga ratusan triliun rupiah.

"Utangnya PLN Rp 394 triliun," ujarnya.

PLN memang memiliki untung yang cukup besar, namun, menurut Rizal Ramli, keuntungan itu juga dipinjam oleh pemerintah.

Di ILC, Politisi NasDem Kurtubi Yakinkan Nuklir Solusi untuk PLN: Enggak Boleh Takut kalau Mau Maju

"Di atas kertas sih PLN untung hampir Rp 12 triliun, tetapi belum masuk, pemerintah masih ngutang sama PLN," tegas Ekonom senior tersebut.

"Yang belum dibayar nilainya itu total, (pada tahun) 2017-2018, (sebesar) Rp 48,1 triliun," imbuhnya.

Selain pemerintah, banyak badan negara yang juga masih berutang dengan PLN.

"Belum BUMN, lembaga-lembaga negara, juga yang enggak ngutang, yang utangnya belum dibayar pada PLN," ungkapnya.

"Jadi di atas kertas kelihatan untung, tapi sebetulnya karena belum dibayarkan, siapa pun bos di PLN pasti akan mencoba tekan cost," tambahnya.

Lebih lanjut, Rizal Ramli menduga, ada tekanan untuk PLN agar dapat memperbaiki keuangan dengan cara menghentikan high cost dan maintenance cost.

YLKI Wadahi Aduan Konsumen PLN yang Rugi karena Mati Lampu: Kami Pernah Gugat KAI, Menang Sebagian

"Yang paling tinggi biayanya, yang ada power station, di sekitar Jakarta, Muara Karang, Tanjung Priok, itu semua pakai gas."

"Itu biayanya dua kali dibandingkan listrik di Jawa bagian timur, yang pakai batubara yang paling 6 sen. Ini (Jakarta dan sekitarnya) 12 sen."

"Kalau ada Direktur PLN memimirkan keuangan, pasti dia coba mengurangi pakai LNG. Ditutuplah yang di sekitar Jabodetabek ini. Yang walau sebetulnya cukup untuk ngalenin Jabotabek."

"Karena permintaan hanya 11,5 ribu megawatt, kapasitasnya 13,5 ribu watt. Tapi ini mahal banget. Jadi ditutuplah ini supaya bisa dikirim listrik yang lebih murah dari Jawa bagian Timur."

"Tapi kok persoalannya ditutup total? Listrik itu tidak mati total, disisakan sedikit hidup, supaya istilahnya jadi spining reserve. Jadi begitu diperlukan bisa naik dengan cepat."

"Nah ini dimatikan total. Saya rasa ada keteledoran di dalam SOP. Kalau terjadi sesuatu di transmision seharusnya bisa, kalau masih muter, spining reserve, itu bisa dinaikkan dengan cepat kok," ujar Rizal Ramli panjang lebar.

Listrik Telah Kembali Normal, PLN Bentuk Tim Sembilan dan Segera Lakukan Investigasi

Selain itu, transmission loss di Indonesia dianggap yang paling tinggi dibanding negara lain.

Sistem jaringan di PLN dianggap sudah tua dan riskan dengan kerusakan.

"Nah yang kedua, dugaanya sih, memang transmission loss keseluruhan di Indonesia paling tinggi, 9 persen. Di negara lain 3 persen."

"Karena transmission loss sudah tua. Tapi poinnya sangat tinggi sekali. Sebagian karena ada yang enggak bayar lewat sistem distribusi tetapi juga karena belum diperbarui sistem jaringannya dan maintenancenya dan macam-macam," papar Rizal Ramli.

Lihat videonya di mulai menit ke0:35:

Pada kesempatan itu, Rizal Ramli juga menceritakan bagaimana PLN bersama pemerintah bangkit menghadapi krisis bangkrut tersebut.

Mulanya Rizal Ramli bercerita PLN saat itu nyaris bangkrut dengan modal minus hingga 9 triliun dan aset sekitar 50 triliun saja.

"Saya punya pengalaman konkret, tahun 2000 PLN nyaris bangkrut, modalnya minus 9 triliun, asetnya hanya 50 triliun," ujar Rizal Ramli.

 Ombudsman Bicara soal Mati Lampu, Minta PLN Siap Siaga hingga akan Lakukan Investigasi Mandiri

Direksi PLN pun meminta tolong kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar diselamatkan untuk diberikan dana.

"Direksi PLN datang ke kami ngemis-ngemis supaya disuntik dana APBN, kami tidak bersedia, bukan begitu caranya, mari kita lakukan revaluasi aset PLN," paparnya.

Rizal Ramli pun menuturkan kala itu aset PLN berhasil naik dari 50 triluin menjadi 240 triliun.

Sedangkan modal yang awalnya minus 9 triliun naik menjadi 104 triliun.

"Sisanya kami pakai sebagai modal kerja PLN menjadi sehat kembali. Dan itu pertama kali benerin BUMN tanpa nyuntik uang. Yang lakukan itu cuma Rizal Ramli dalam sejarah Indonesia, mohon maaf," ujar Rizal Ramli mengundang tepuk tangan.

"Yang kedua, ternyata dari 27 a power purchase agreement yang kebanyak asing itu, maafnya luar biasa. Sampai harusnya waktu itu di Asia harusnya 3 sen per kilowatt (kW) ini 7-9 sen. Kenapa? asing ini patkulipat sama yang kuasa. Mereka dikasih saham kosong dengan syarat harganya yang 3 sen didobel menjadi 6,7 sen 27 sen. Waktu saya masuk saya kaget," cerita Rizal Ramli.

 Kawasan Karet Jakarta Selatan Kembali Alami Mati Lampu Selasa Dini Hari, Warga: Kita Sudah Siap

Ia menceritakan saat itu Dirut PLN masa BJ Habibie menjadi presiden, justru pernah kalah dan terkena denda.

Tak habis akal, Rizal Ramli pun menggunakan cara dengan mempermalukan perusahaan asing tersebut.

"Saya pakai cara out of the box, saya panggil teman saya, redaksi Wall Street Journal saya kasih liat listriknya luar hanya 3 sen per kW list di Indonesia 7 sampai 20 sen. Ini perusahaan asingnya KKN semua. Padahal mereka nguliahin kita tentang good government, macem-macemlah," ungkap Rizal Ramli.

Cerita Rizal Ramli PLN Nyaris Bangkrut Dikerjai Perusahaan Asing: Satu-satunya dalam Sejarah
Cerita Rizal Ramli PLN Nyaris Bangkrut Dikerjai Perusahaan Asing: Satu-satunya dalam Sejarah (Capture Youtube Indonesia Lawyers Club)

Kala itu Rizal Ramli mengundang redaksi Wall Street Journal untuk meminta bobrok perusahan asing dimuat di media.

"Saya minta di Wall Street Journal, dan di New York dimuat 3 hari berturut-turut. Bagaimana patkulipatnya asing ini dengan yang kuasa yang sangat merugikan rakyat Indonesia saat itu, sehingga utang PLN waktu itu dari 27 proyek, 85 miliar dolar," paparnya.

Cara Rizal Ramli berhasil dan membuat perusahaan asing datang ke Jakarta untuk bernegosiasi.

Disebutkannya, saat itu para perusahaan asing datang dengan rapi menggunakan jas, sedangkan Rizal Ramli dan lainnya berpenampilan bak Albert Einstein.

"Apa yang terjadi Bang Karni, begitu pemilik bos-bos ini baca di koran rame-rame datang ke Jakarta, minta negosiasi dengan kami, kami waktu itu dandanannya dengan rambut Einstein pakai rambut gondrong, bule-bule rapi-rapi berbaris satu-satu mohon negosiasi," cerita Rizal Ramli.

 Manfaatkan Insiden Mati Lampu, 3 Petugas PLN Gadungan Curi Uang dan Perhiasan Senilai Rp 1 Miliar

"Nah syukur Alhamdulillah, kami mulai 14 negosiasi dilanjutkan oleh pemerintah SBY total 27 negosiasi berhasil mengurangi enggak sampai 3, sampai 4 sen," paparya.

"Hasilnya total utang PLN dari dari 85 miliar dolar, berhasil diturunkan 35 miliar dolar, belum pernah terjadi dalam sejarah Indonesia," sebut Rizal Ramli dengan bangga.

"Cuma kami gagal di dalam kasus Paiton, kenapa? pemiliknya Warren Christopher, mantan luar negeri dari Clinton dan ada backing dari Indonesia, sampai saat ini Paiton paling mahal, lebih dari 12 sen kalau tidak salah," pungkasnya.

Lihat videonya di menit ke 5.30:

(TribunWow.com)

WOW TODAY:

Tags:
Mati LampuListrik MatiPemadaman ListrikPerusahaan Listrik Negara (PLN)Rizal RamliIndonesia Lawyers Club (ILC)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved