Trending Mati Lampu
Bahas Listrik Padam di Sebagian Wilayah, Rizal Ramli Beberkan Jumlah Utang Pemerintah pada PLN
Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri, Rizal Ramli angkat suara atas pemadaman listrik di sejumlah wilayah di Pulau Jawa.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Karena transmission loss sudah tua. Tapi poinnya sangat tinggi sekali. Sebagian karena ada yang enggak bayar lewat sistem distribusi tetapi juga karena belum diperbarui sistem jaringannya dan maintenancenya dan macam-macam," papar Rizal Ramli.
Lihat videonya di mulai menit ke0:35:
Pada kesempatan itu, Rizal Ramli juga menceritakan bagaimana PLN bersama pemerintah bangkit menghadapi krisis bangkrut tersebut.
Mulanya Rizal Ramli bercerita PLN saat itu nyaris bangkrut dengan modal minus hingga 9 triliun dan aset sekitar 50 triliun saja.
"Saya punya pengalaman konkret, tahun 2000 PLN nyaris bangkrut, modalnya minus 9 triliun, asetnya hanya 50 triliun," ujar Rizal Ramli.
• Ombudsman Bicara soal Mati Lampu, Minta PLN Siap Siaga hingga akan Lakukan Investigasi Mandiri
Direksi PLN pun meminta tolong kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar diselamatkan untuk diberikan dana.
"Direksi PLN datang ke kami ngemis-ngemis supaya disuntik dana APBN, kami tidak bersedia, bukan begitu caranya, mari kita lakukan revaluasi aset PLN," paparnya.
Rizal Ramli pun menuturkan kala itu aset PLN berhasil naik dari 50 triluin menjadi 240 triliun.
Sedangkan modal yang awalnya minus 9 triliun naik menjadi 104 triliun.
"Sisanya kami pakai sebagai modal kerja PLN menjadi sehat kembali. Dan itu pertama kali benerin BUMN tanpa nyuntik uang. Yang lakukan itu cuma Rizal Ramli dalam sejarah Indonesia, mohon maaf," ujar Rizal Ramli mengundang tepuk tangan.
"Yang kedua, ternyata dari 27 a power purchase agreement yang kebanyak asing itu, maafnya luar biasa. Sampai harusnya waktu itu di Asia harusnya 3 sen per kilowatt (kW) ini 7-9 sen. Kenapa? asing ini patkulipat sama yang kuasa. Mereka dikasih saham kosong dengan syarat harganya yang 3 sen didobel menjadi 6,7 sen 27 sen. Waktu saya masuk saya kaget," cerita Rizal Ramli.
• Kawasan Karet Jakarta Selatan Kembali Alami Mati Lampu Selasa Dini Hari, Warga: Kita Sudah Siap
Ia menceritakan saat itu Dirut PLN masa BJ Habibie menjadi presiden, justru pernah kalah dan terkena denda.
Tak habis akal, Rizal Ramli pun menggunakan cara dengan mempermalukan perusahaan asing tersebut.
"Saya pakai cara out of the box, saya panggil teman saya, redaksi Wall Street Journal saya kasih liat listriknya luar hanya 3 sen per kW list di Indonesia 7 sampai 20 sen. Ini perusahaan asingnya KKN semua. Padahal mereka nguliahin kita tentang good government, macem-macemlah," ungkap Rizal Ramli.

Kala itu Rizal Ramli mengundang redaksi Wall Street Journal untuk meminta bobrok perusahan asing dimuat di media.