Mbah Moen Meninggal Dunia
Keinginan Mbah Moen Wafat di Hari Selasa Terkabul, Berikut Keistimewaan Hari Tersebut
Kyai Haji (KH) Maimun Zubair atau akrab disapa Mbah Moen menghembuskan napas terakhirnya di Mekkah pada Selasa (6/8/2019).
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Menurut keyakinan orang Jawa, hari Rabu disebut sebagai hari wekasan, hari di mana selasainya membentuk bumi.
"Sebab Allah membuat, itu empat hari fi ar baati ayamin sawa alif syair, empat hari, jadi Ahad (Minggu), Senin, Selasa, dan Rabu."
"Sehingga kalau Rabu itu orang Jawa mengatakan Hari Rabu wekasan. Sebab, selesai bumi diciptakan oleh Allah hari Rabu," jelas Mbah Moen.
• Segera Susul ke Mekkah, Dua Putra KH Maimun Zubair (Mbah Moen) Urus Paspor
Sedangkan, pada hari Selasa merupakan hari di mana Allah menciptakan ilmu.
Hari Selasa, Allah menciptakan ilmu, segala apa yang ada di dunia ini.
"Itu sesudah tahapan pertama dua hari, Ahad Senin, yaitu yang disebut-sebut dua hari fii ya umin," terangnya lagi.
Atas hal tersebut, Pondok Pesantren Saran lantas mengistimewakan hari Selasa.
"Jadi, sampai di Sarang ini, diwajibkan hari Selasa itu, harus libur. Kalau ngaji, kalau sekolahnya nggak harus libur," kata Mbah Moen.
"Jadi saya juga libur, Selasa itu," imbuhnya.

• Yahya Cholil Staquf Kenang Almarhum KH Maimun Zubair (Mbah Moen) Ketika Bertemu di Amerika
Sosok Kyai Haji Maimun Zubair
Sosok Maimun Zubair ini bukan saja dihormati di kalangan pesantren, namun di kalangan pemerintahan dan birokrat sosok profil Maemoen Zubair juga sangat disegani.
Kiai Haji Maimoen Zubair atau Mbah Moen adalah seorang ulama yang dilahirkan di daerah Sarang, Rembang Jawa Tengah, dikutip TribunWow.com dari nu.or.id.
Beliau dilahirkan pada tanggal 28 Oktober 1928.
Beliau juga merupakan anak dari ulama yakni Kiai Haji Maimun Zubair.
Mbah Moen pernah mondok di Lirboyo Kediri di bawah asuhan KH. Mahrus Ali dan KH. Marzuki Dahlan.