Ibu Kota Baru
Tanda Silang Oranye Ditemukan di Tahura Kaltim, Diduga sebagai Lokasi Ibu Kota Negara yang Baru
Tanda silang berwarna oranye bertuliskan 'Badan Geospasial RI' dan 'Jangan Dirusak' ditemukan di kawasan Tahura Kalimantan Timur.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Tanda silang berwarna oranye bertuliskan 'Badan Geospasial RI' dan 'Jangan Dirusak' ditemukan di kawasan Tahura Bukit Suharto Km 45, Bukti Merdeka, Samboja, Kabupatem Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim).
Dikutip TribunWow.com dari TribunKaltim.com, Kamis (1/8/2019), selain itu, ada juga tulisan 'Untuk Pemotretan Udara dan Lidar Wilayah Kukar, Kaltim 2019', di sekitar wilayah tersebut.
Tanda tersebut diduga merupakan milik Badan Geospasial sebagai tanda untuk calon lokasi ibukota negara.
Keberadaan tanda tersebut diketahui warga sekitar awal bulan Mei 2019, seminggu setelah kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kawasan Tahura.
• Soal Kabar Pemindahan Ibu Kota Negara, Gubernur Kaltim: Kami Selalu Siap
Sekretaris Kelurahan Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Antonius K. Pallaka, menyatakan bahwa pihaknya belum melakukan persiapan apapun untuk menghadapi rencana pindahnya ibu kota Indonesia ke Kalimantan, khususnya ke Kaltim.
Ia dan masyarakat sekitar masih menunggu hasil pasti yang akan diumumkan pemerintah mengenai lokasi ibu kota yang baru.
Namun apabila benar ibu kota negara dipindah ke Kaltim, ia dan masyarakat sekitar akan sangat senang dan bersyukur.
"Kita masih menunggu kepastian dimana sebenarnya letak ibu kota ini. Kalau memang di Kaltim, kami bersyukur sekali," ujarnya.
Tanda silang yang terpasang di beberapa wilayah di Samboja dikabarkan akan digunakan untuk menentukan titik koordinat wilayah.
Menurut Ketua LPM Kelurahan Bukit Merdeka Samboja, Irfan, menyatakan bahwa kemunculan penanda geospasial tersebut mengejutkan warga sekitar.
• Jika Ibu Kota Pindah ke Kalimantan Timur, Berikut Daftar Stadion Internasional di Kaltim
Hal tersebut disebabkan karena pemasangan tanda itu tak diketahui oleh siapapu, terutama oleh warga Samboja.
Ia juga menyebutkan bahwa ada tiga titik penananda yang terpasang di Km 48, RT 5 dan Bukit Merdeka.
"Ada tiga titik penanda ditemukan warga, yakni di Km 48, RT 5, Bukit Merdeka ini, dan wilayah Batu Dinding. Tiga patok itu satu wilayah Kelurahan Bukit Merdeka," ungkap Irfan.
Banyak warga Kaltim yang mendukung pemindahan ibu kota negara di wilayahnya.
Namun, Fendi, Ketua Kelompok Tani Jaya Mandiri, mengungkapkan bahwa pemerintah perlu memikirkan nasib petani yang lahannya akan digunakan sebagai lokasi ibu kota.