Breaking News:

Kabar Tokoh

Rocky Gerung Ungkap Makna Pertemuan Gondangdia dan Teuku Umar: Maknanya Pasti Material

Pengamat Politik Rocky Gerung memberikan tanggapan soal dua pertemuan Gondangdia dan Teuku Umar, ia juga menjelaskan soal nasib PA 212.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
YouTube Indonesia Lawyers Club
Pengamat Politik Rocky Gerung memberikan tanggapan soal dua pertemuan Gondangdia dan Teuku Umar, ia juga menjelaskan soal nasib PA 212. 

Namun, pertemuan dua belah pihak tersebut dinilai tak bisa menyingkirkan eksistensi Presidium Alumni (PA) 212.

"Kalau ada dua orang bertemu artinya ada pihak ketiga yang akan disingkirkan, siapa yang disingkirkan, yang bereaksi lebih cepat tentu, siapa yang lebih cepat bereaksi soal Teuku Umar ya Gondangdia."

"Mau disingkirkan 212, tidak bisa disingkirkan dia berakar pada imajinasi bangsa ini, jadi jelas," kata Rocky Gerung.

Pada kesempatan itu, Rocky Gerung juga membeberkan posisi PA 212 setelah pertemuan Gondangdia dan Teuku Umar. 

Awalnya, Rocky Gerung mengakui, pertanyaan soal posisi PA 212 adalah sesuatu yang sulit untuk dijelaskan.

Bahkan, Rocky Gerung sampai menyebut Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang hanya bisa menjawab teka-teki posisi PA 212 kini.

"Dari tadi enggak ada yang jawab secara telak soal posisi 212, karena memang sulit," kata Rocky Gerung.

 Rocky Gerung Sebut Kesetiaan Prabowo ke Pendukungnya Diuji: Problemnya Jokowi Mau Reshuffle Sekarang

"Sehingga mungkin perlu Donald Trump yang jawab itu, jika ia ke sini diundang Presiden Jokowi sekaligus tanya, menurut Donald Trump itu ke Gondangdia atau Teuku Umar," celoteh Rocky Gerung.

Menurut posisi PA 212 seharusnya tak menjadi bahan perdebatan setelah pertemuan para tokoh, seperti Prabowo Subianto dengan Jokowi.

"Jadi kalau ada pikiran bahwa 212 ini dipertanyakan eksistensinya hanya karena ada pertemuan antar tokoh politik seminggu ini, seolah-olah 212 permainan kemarin sore," ucapnya.

Rocky Gerung melanjutkan, PA 212 juga bukan permainan politik Prabowo Subianto.

"Saya menangkap ada roh yang jujur pada gerakan itu lepas dari kontroversinya, 212 bukan permainan politik Prabowo," lanjut Rocky Gerung.

 Rocky Gerung Kritik Visi Misi Jokowi yang Dianggap Tak Tajam: Jadi Presiden Mau Hajar Diri Sendiri

Rocky menilai gerakan PA 212 harus dihargai oleh berbagai pihak.

"212 tidak memperoleh legitimasinya di Monas, atau kelanjutanya 414 atau dan seterusnya, 212 adalah teks sosial bangsa ini, hasil imajinasi bangsa ini dan kita mesti hormati itu," katanya.

Sehingga ia menyayangkan, PA 212 dianggap gerakan radikal oleh beberapa kalangan.

"Ngaconya adalah seluruh konsep bernegara itu, lalu disederhanakan sebagai ancaman bahkan disebut teroris," kata Rocky Gerung.

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

WOW TODAY:

Tags:
Rocky GerungIndonesia Lawyers Club (ILC)PA 212
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved