Politik Pascapilpres
FPI: PA 212 Bukan Gerakan Politik yang Mengidolakan Prabowo-Sandi
Jubir FPI Munarman sebut PA 212 bukan gerakan politik fansclub atau gerakan politik yang mengidolakan Prabowo-Sandi.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Karena yang kita perjuangkan sejak awal itu adalah aspek keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Munarman.
Pada Ijtima Ulama yang kedua, 212 membuat pakta integritas yang di antaranya membahas pemerintahan yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
"Karena di Ijtima yang kedua, itu ada pakta integritas, salah satu poinnya itu adalah melaksanakan bagaimana pelaksanaan dari Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen."
"Di mana dalam artinya itu implementasi kita, menurut presepsi kita, gerakan kita, itu adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, salah satunya itu," tuturnya.
• Daftar Nama dari Gerindra yang Disebut Jadi Calon Menteri Kabinet Jilid II Jokowi, Ada Adik Prabowo
Munarman menuturkan selama ini 212 tidak memusingkan soal sosok aktor politik yang mereka dukung.
Ia juga menyebut soal pertemuan Prabowo yang baru-baru ini terjadi, seperti dengan Jokowi dan Megawati Soekarno Putri, yang menurutnya wajar terjadi.
"Nah ini menurut saya penting sekali untuk kita tanamkan, sehingga kita tidak terlalu pusing dengan aktor-aktor politiknya."
"Kita juga tidak terlalu pusing dengan peristiwa-peristiwanya, tetapi kita lebih consent kepada agenda-agenda apa untuk memperbaiki bangsa ini ke depan," terangnya.
Menurutnya, pertemuan para tokoh politik dari kubu berseberangan wajar terjadi, apalagi setelah kompetisi selesai.
"Memang hal yang wajar-wajar saja, bila aktor-aktor politik melakukan pertemuan-pertemuan setelah apa yang disebut oleh Mas Qodari tadi, itu setelah kompetisinya selesai."
"Itu wajar-wajar saja, tidak ada yang aneh, tidak ada yang istimewa," ujarnya.
Berikut video lengkapnya (menit ke-34.25):
(TribunWow.com/Ifa Nabila)
WOW TODAY: