Terkini Nasional
3 Syarat Sehat untuk Pimpin Indonesia, Komitmen dan Berintegritas Saja Disebut Tak Cukup
Ketua pelaksana Gerakan Ekayastra Unmada AM Putut Prabantoro mengatakan ada 3 syarat sehat yang harus terpenuhi untuk memimpin Indonesia, apa saja?
Editor: Lailatun Niqmah
Oleh karena itu mereka yang memenuhi komitmen selalu dikatakan sebagai Pemimpin yang berintegritas dengan menunjukkan satunya kata, perbuatan dan perasaan, yang ketiga unsur ini menjadi satu kesatuan tak perpisahkan.
• Ketahanan Nasional Berawal dari Mulut, Belajar dari Pengalaman Pilpres hingga Makanan Indonesia

“Yang lebih penting adalah seorang pemimpin bangsa harus memiliki kesetiaan harus terhaap bangsa dan negara demi sumpah atau janji yang telah diucapkannya," ucap Putut Prabantoro.
"Tanpa kesetiaan, sumpah atau janji yang diucapkan tidak memiliki arti apapun."
“Belanda memungkinkan menjajah nusantara selama ratusan tahun karena sebagian pemimpin daerah atau kerajaan tidak memiliki komitmen, integritas serta kesetiaan."
"Dengan mudah akhirnya, Belanda menjalankan politik adu domba karena mereka tahu bangsa nusantara sebagai cara melanggengkan kekuasaannya,” jelas Putut Prabantoro.
Sebelumnya, anggota DPD/MPR RI Anang Prihantoro menyampaikan pemahaman terkait kepemimpinan yang memiliki prinsip.
Anang menyebutnya Pemimpin Yang Berprinsip yakni pemimpin yang berjatidiri karena memegang teguh prinsip.
Menurut Anang, kepemimpinan yang berprinsip itu harus memiliki tiga nilai yakni nilai moralitas, nilai integritas dan nilai kapasitas.
Tanpa ketiga nilai ini, seorang pemimpin jatuh dalam gaya kepemimpinan kontraktual atau pemimpin yang melaksanakan tugas secara jual-beli.
Wakil Bupati Fauzi dalam pidatonya mengharapkan kader Pemuda Katoli dapat berperan aktif dan sebagai mitra pemerintah.
Diharapkan semua kader organisasi di Bumi Jejama Secancanan (Pringsewu) dapat berperan aktif ikut membangun daerahnya dan bergotong royong sebagaimana mankna dari motto Kabupaten Pringsewu.
Bumi Jejama Secancanan berasal dari bahasa Lampung yang berarti Bumi Jejama Secancanan.
“Kita semua tanpa melihat organisasinya, harus berlomba untuk menjadi lebih baik ” ujar Fauzi.
Robertus Didik Budiawan menjelaskan Kursus Kader Pancasilais ini memang harus ditekankan.
Toleransi menurut Didik Budiawan merupakan jiwa dari Bhinneka Tunggal Ika.
• 10 Kasus Hubungan Sedarah yang Terungkap 2019, Pencabulan Sekeluarga hingga Alasan Ritual Cari Jodoh