Erupsi Gunung Tangkuban Parahu
Aktivitas Terkini Gunung Tangkuban Parahu Minggu 28 Juli 2019 Pasca-Erupsi, Warga Diminta Waspada
Masyarakat diimbau waspada terhadap terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas
Editor: Lailatun Niqmah
"Bahkan, saat erupsi terjadi, seismograf kami lurus, berarti tidak ada tanda-tanda kegempaan," ujarnya di Pos Pemantauan Gunungapi Tangkuban Parahu.
Senada dengan Eko, Nia juga memastikan bahwa erupsi ini tak berpotensi memicu pergerakan patahan Lembang.
"Erupsinya kecil. Tak akan mengganggu patahan Lembang," ujarnya.

15 Wisatawan Luka
Setidaknya 15 wisatawan terluka saat Gunung Tangkuban Parahu yang tenang tiba-tiba erupsi, selepas Asar, Jumat (26/7/2019).
Asap kelabu membubung tinggi dari Kawah Ratu.
Dalam hitungan detik, langit tiba-tiba gelap diiringi hujan abu vulkanik erupsi Gunnung Tangkuban Parahu.
Para pedagang yang sore itu masih berjualan di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu sontak berlarian menyelamatkan diri.
Dalam keadaan panik, para wisatawan berebutan turun, menuju tempat parkir dan bergegas pergi.
"Ada mobil yang ringsek karena nabrak saat turun," kata Acep (32), juru parkir TWA Gunung Tangkuban Parahu, saat ditemui di gerbang masuk Tangkubanparahu, kemarin.
Acep mengatakan, meski belum hari libur, Tangkuban Parahu ramai sepanjang hari kemarin.
"Pengunjungnya lumayan banyak, pada bawa mobil dan motor," kata Acep.
Acep mengatakan, saat hujan abu turun, ia sempat kembali ke atas untuk membantu temannya yang masih ada di sana.
"Saat itu, jalan ke puncak sudah tertutup abu setebal sepuluh sentimeran. Teman saya di atas dagang sweater. Dia panik saat saya datang," ujarnya.
Gambaran kepanikan juga diungkapkan Hendrik (47), salah seorang pedagang.
"Tak lama setelah Kawah Ratu meletus, kondisinya gelap gulita. Kami berlarian menyelamatkan diri. Sejumlah wisatawan berteriak-teriak mencari keluarganya," kata Hendrik.