Breaking News:

Agenda Presiden

Tanggapi Potensi Megathrust BMKG, Jokowi: Sampaikan Apa Adanya, Bukan Meresahkan, Tapi Mengedukasi

Jokowi beri tanggapan soal adanya potensi megathrust gempa berkekuatan magnitudo 8,8 disertai tsunami setinggi 20 meter di Pantai Selatan Jawa.

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Presiden Joko Widodo melakukan sesi wawancara bersama Tribunnews.com di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7/2019). Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi memaparkan mengenai visi pemerintahannya dalam 5 tahun ke depan kepada tim Tribunnews.com. 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan soal adanya potensi megathrust gempa berkekuatan magnitudo 8,8 disertai tsunami setinggi 20 meter di Pantai Selatan Jawa seperti yang disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Jokowi menyampaikan, potensi megathrust dari BMKG itu supaya disampaikan seperti apa adanya, jangan justru membuat masyarakat resah.

Imbauan soal potensi megathrust dari BMKG itu disampaikan Jokowi melalui akun Instagram miliknya, @jokowi, Rabu (24/7/2019).

Presiden asal Solo ini menyebut, imbauan itu disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BMKG di Istana Negara, Jakarta pada Selasa (23/7/2019).

Ingatkan BMKG soal Alat Pendeteksi Bencana, Jokowi: Jangan sampai Baru 2 Hari Dipasang Hilang

Dalam kesempatan itu, dikatakan bahwa Jokowi memberikan tiga poin pesan di hadapan para jajaran petugas BMKG.

Pertama, Jokowi ingin semua pihak lebih sensitif dan antisipatif terhadap bencana.

Kedua, Jokowi meminta supaya pemerintah pusat meningkatkan koordinasi dengan pemerintah di daerah.

Ketiga, dirinya meminta pendidikan kebencanaan harus disampaikan secara masif kepada masyarakat.

Satu di antaranya, Jokowi meminta agar soal potensi megathrust disampaikan dengan apa adanya oleh BMKG.

Dirinya menegaskan, sebaiknya kabar tersebut disampaikan dengan cara seperti mengedukasi bukan justru membuat resah warga.

"Saya membuka Rakornas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta, kemarin dengan pesan soal kerawanan bencana di Indonesia.

Pertama, saya ingin agar semua pihak sensitif dan antisipatif terhadap bencana, terutama mengingat Indonesia negara yang paling rawan karena berada dalam kawasan cincin api atau ring of fire. Kita memiliki gunung-gunung api yang aktif. Banjir dan longsor juga selalu ada setiap tahun.

Kedua, saya mengingatkan hubungan pemerintah pusat dan daerah harus terjalin dengan baik. Jadi, kalau satu daerah rawan bencana, ya sampaikan dengan tegas bahwa daerah ini rawan gempa, lokasi ini rawan banjir. Jangan dibangun bandara, bendungan, perumahan.

Ketiga, pendidikan kebencanaan harus disampaikan secara masif kepada masyarakat, di sekolah-sekolah, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Seperti kemarin yang agak ramai mengenai potensi megathrust, ya sampaikan apa adanya. Bukan meresahkan, tapi mengedukasi, memberikan pelajaran kepada masyarakat," tulis Jokowi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan soal adanya potensi megathrust gempa berkekuatan magnitudo 8,8 disertai tsunami setinggi 20 meter di Pantai Selatan Jawa seperti yang disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rabu (24/7/2019).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan soal adanya potensi megathrust gempa berkekuatan magnitudo 8,8 disertai tsunami setinggi 20 meter di Pantai Selatan Jawa seperti yang disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rabu (24/7/2019). (Instagram/@jokowi)

 

Berkunjung ke Istana Bogor, Jokowi Ajak Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed Tanam Pohon Damar

Sementara dikutip dari Setkab.go.id, Jokowi juga menegaskan supaya daerah rawan bencana dapat beritahukan kepada pemerintah daerah agar tidak didirikan fasilitas umum, Selasa (23/7/2019).

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Presiden JokowiPresiden Joko Widodo (Jokowi)Agenda PresidenGempa MegathrustBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved