Breaking News:

Kabar Ibu Kota

Fakta Bambu Getih Getah di DKI Jakarta, Karya Seni Seharga Rp 550 Juta yang Hanya bertahan 11 Bulan

Instalasi bambu getih getah di Bundaran HI, Jakarta Pusat, sempat menjadi sorotan pada Agustus 2018 lalu saat Jakarta akan menyambut Asian Games.

Editor: Claudia Noventa
KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA
Sebuah karya seni instalasi berbahan dasar bambu ditempatkan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), persis di depan Monumen Selamat Datang, Jakarta Pusat, Rabu (15/8/2018). Karya seni itu sekilas menyerupai bunga matahari. Namun, jika dipandang dari sudut berbeda, instalasi bambu itu terlihat seperti gelembung sabun berukuran raksasa. 

Desain karya seni dibuat dengan menyerupai bandera-bendera yang dibawa prajurit Majapahit saat berperang.

"Getah itu putih, getih itu merah, artinya merah putih. Pasukan Majapahit sudah pakai bendera itu zaman dulu, tapi bukan bersatu merah dan putih, belum bersatu," ujarnya.

Dibongkar karena Rapuh

Kepala Dinas Kehutanan, Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengungkap alasan pembongkaran instalasi bambu tersebut.

Menurut dia, kondisi instalasi bambu karya seniman asal Jawa Barat Joko Avianto itu karena sudah mulai rapuh.

"Iya dilakukan pembongkaran karena bambunya sudah mulai rapuh karena cuaca, sehingga jalinan bambu sudah mulai jatuh, khawatir (nanti) rubuh," kata Suzi saat dihubungi, Kamis (18/7/2019).

Kini keseluruhan bambu itu tak dapat digunakan lagi. Untuk sementara waktu, hanya ada tanaman-tanaman di bekas lokasi pemasangan "Getih Getah".

"Sementara ditanam border semak, ground cover sambil menunggu instalasi lainnya. (Getih Getah) tidak dapat digunakan lagi," ucapnya.

Seniman Joko Avianto sebut karena Polusi

Perancang karya seni bambu di Bundaran HI, Joko Avianto
Perancang karya seni bambu di Bundaran HI, Joko Avianto (KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA)

Seniman pembuat instalasi bambu getih getah Joko Avianto pun angkat bicara mengenai pembongkaran itu.

Ia mengatakan daya tahan karya seninya tersebut memang tergantung pada lokasi dan lingkungan.

Karya seninya lebih panjang umur di kota lain dibandingkan Jakarta yang kualitas udaranya buruk.

Menurut dia, polusi memengaruhi kualitas bambu yang menyerap udara sekitarnya.

Pesan Anies Baswedan Jelang Laga Persija Jakarta Vs Persib Bandung: Mari Jadi Suporter Teladan

"Karena kan bambu itu materialnya strukturnya terdiri dari fiber dan pori-pori menyerap air, menyerap udara, bambu jadi kayak indikator lingkungannya. Kalau lingkungannya udah polutif banget ya begitu kejadiannya.

Di karya saya yang lain mungkin lebih baik," kata dia saat dihubungi, Kamis.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
Jakarta PusatDKI JakartaAnies Baswedan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved