Terkini Daerah
Fakta-fakta Tewasnya Siswa SMA Taruna Palembang, Kepala korban Dipukul Pembina dengan Bambu
Berikut fakta-fakta kematian DBJ yang disebabkan penganiayaan ketika mengikuti kegiatan orientasi di SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia Palembang.
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Kabar tewasnya DBJ (14) disebabkan penganiayaan ketika mengikuti kegiatan orientasi di SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia Palembang membuat dunia pendidikan menjadi tercoreng.
Dari hasil pemeriksaan polisi, diketahui pelaku penganiayaan DBJ merupakan pembina sekolah itu, Obby Frisman Arkataku (24).
Berikut fakta-fakta kematian DBJ yang telah dirangkum Kompas.com:
1. Korban lelah ikuti kegiatan orientasi
Rekontruksi sebanyak 18 adegan dilakukan penyidik untuk melihat proses penganiaayan yang menimpa DBJ.
Dalam rekontruksi tersebut terlihat DBJ mengalami kelelahan usai menempuh jalan kaki sejauh 8,7 kilometer dari kawasan Talang Jambe menuju ke Sukabangun II.
Saat berada di belakang sekolah, Obby yang bertugas sebagai pembina dari sekolah memerintahkan korban untuk merayap.
Diduga karena kelelahan, DBJ membantah intruksi yang diberikan Obby.
Bantahan itu pun membuat tersangka marah dan memukul korban dengan menggunakan bambu di bagian kepala.
• Bukan karena Kelelahan, Ini Penyebab Siswa SMA Taruna Palembang Tewas saat MOS di Sekolah
Tak sampai di situ, DBJ sempat merayap lalu mendadak dari belakang pelaku langsung menarik baju korban.
Tarikan itu membuatnya terpelanting ke aspal dan kepalanya terbentur.
Akibat kejadian tersebut, DBJ pun sempat mengeluhkan jika ia tak lagi sanggup mengikuti proses orientasi.
"Aku capek, aku sakit," kata Fius, taruna senior menirukan ucapan terakhir DBJ, saat melakukan rekontruksi.
Fius pun sempat memberikan pertolongan kepada DBJ ketika melihat korban terkapar di atas aspal. Melihat kondisinya semakin memburuk, ia lalu membawa korban ke halaman sekolah, dengan memberikannya minum serta memijat DBJ.
Namun, DBJ tak kunjung membaik hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit.