Terkini Internasional
Mayu Tomita Eks AKB48 Gugat Pemerintah Jepang setelah Ditikam Penggemarnya 60 Kali saat mau Konser
Mayu Tomita diserang oleh fans bernama Tomohiro Iwazaki ketika sedang berjalan menuju lokasi konser di kawasan pinggiran Tokyo pada Mei 2016 silam.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Seorang bintang pop Jepang yang pernah tergabung dalam member grup musik AKB48 Mayu Momita, dilaporkan menggugat pemerintah pasca-insiden di mana dia ditikam oleh penggemar yang kelewat antusias tiga tahun silam.
Mayu Tomita diserang oleh fans bernama Tomohiro Iwazaki ketika sedang berjalan menuju lokasi konser di kawasan pinggiran Tokyo pada Mei 2016.
Dilaporkan The Independent Minggu 914/7/2019), Tomita yang ketika itu masih berusia 20 tahun, ditusuk di luar gedung yang bakal menjadi lokasinya tampil.
Dia mendaftarkan gugatan hukum ke Pengadilan Distrik Tokyo pekan lalu dengan meminta ganti rugi hingga 76 juta yen, atau Rp 9,7 miliar, dari Pemerintah Metropolitan Tokyo, mantan agen, dan Iwazaki.
• Bocah 19 Tahun Ditembak Oknum Polisi di Acara Pernikahan, Alasan Pelaku Masih Dipertanyakan
Sebelum penyerangan itu, kepada polisi Tomita mengaku menerima ancaman mati dari Iwazaki buntut penolakan atas ajakan untuk menikah.
Bahkan, dia mengembalikan hadiah Iwazaki.
Kurang dari dua pekan sebelum penikaman, dia mengaku sudah meminta perlindungan kepada polisi.
Namun, saat itu polisi tak menggubris karena Iwazaki bukan dianggap ancaman.
Tidak menyerah, Tomita kemudian melampirkan jadwal konsernya dua hari sebelum perhelatan.
Namun dia mengklaim polisi tidak memberikan perlindungan seperti yang diminta.
• BREAKING NEWS: Kapal Mega 09 Tenggelam setelah Dihantam Ombak di Ketapang, 9 Penumpang Hilang
Selama persidangan Iwazaki, salah satu saksi berkata dia mendengar si pelaku berteriak "kau seharusnya mati, mati, mati," setelah ditikam setidaknya 60 kali.
Namun, pengacara Iwazaki menyebut kliennya tidak berniat membunuh Tomita yang dia tikam di sejumlah bagian tubuh seperti dada, leher, lengan, dan punggung.
Iwazaki kemudian meninggalkan Tomohiro dalam keadaan tidak sadar dan kondisinya kritis.
Kuasa hukumnya, Masato Takahashi, mengatakan Tomita menderita post-traumatic stress disorder dan penglihatan buruk.
Takahashi menilai kejahatan itu tidak seharusnya terjadi jika Kepolisian Metropolitan Tokyo mendengarkan permintaan si bintang dan menyediakan pengawalan tambahan.
• Dmasiv Berseteru saat Konser hingga Rai Walk Out, Manajer Ungkap Kejadian di Belakang Panggung