Breaking News:

Terkini Daerah

Kata Dokter dan Polisi soal Siswa SMA Taruna Semi Militer yang Tewas saat MOS, Ada Benturan Kuat

Simak penjelasan kepolisian dan dokter atas kasus tewasnya siswa SMA Taruna Palembang saat mengikuti kegiatan MOS.

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Istimewa/Sriwijaya Post
Siswa SMA Taruna Semi Militer tewas saat MOS 

TRIBUNWOW.COM - Seorang siswa baru, DBJ (14) tewas saat mengikuti kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) di SMA Taruna Palembang, Sumatera Selatan pada Sabtu (13/7/2019).

Atas tewasnya DBJ, Polresta Palembang turut angkat bicara.

Kanit Pidum Polresta Palembang, Iptu Ginting memberikan keterangan bahwa saat ini belum menetapkan siapa tersangka atas kasus tewasnya korban.

"Ya kalau diduga-duga belum ditetapkan lah, nanti," kata Ginting, seperti dikutip TribunWow.com dari iNews, Senin (15/7/2019).

Ingin Ikuti Jejak Ayah Jadi Pelaut, Siswa SMA Taruna Tewas saat Ikuti MOS Semi Militer di Sekolah

Namun demikian, pihaknya akan menggelar pra-rekonstruksi di SMA Taruna tempat korban mengikuti kegiatan MOS.

"Mudah-mudahan sampai kita temukan nanti tersangkanya dan sekarang masih proses dulu," ujar Ginting.

"Ya tentang kegiatan siswa itu sendiri, ada 11 reka adegan," sambungnya.

Dalam proses pra-reksonstruksi tersebut, kepolisian akan menghadirkan satu saksi yaitu pembina MOS dari pihak sekolah.

Lebih lanjut, terdengar seorang awak media kemudian menanyakan soal kebenaran kabar ada dugaan satu tersangka.

Di sisi lain, dokter yang menangani jenazah DBJ yakni Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang Indra Sakty menjelaskan hasil autopsi korban.

Dari hasil autopsi, DBJ mengalami benturan yang cukup kuat tepat di kepalanya.

"Waktu kita periksa dalam itu yang kepalanya itu tadi tampaknya benturannya cukup kuat," ujar Indra.

Dijelaskan oleh Indra bahwa ada dugaan kekerasan dengan menggunakan benda tumpul.

"Itu karena kekerasan benda tumpul," kata Indra.

Simak videonya di sini:

Sementara dikutip dari Sriwijaya Post, Indra juga menjelaskan bahwa hasil autopsi menunjukkan ada endapan darah di bagian kepala dan di dalam dada korban.

"Sudah dilakukan pemeriksaan ulang, dalam dan luar, dari luar ada kekerasan di kepala di dada dan kaki, dalam kepala juga ada resapan darah seperti benturan," jelas Indra, Sabtu (13/7/2019).

"Kalau dilihat dari korban sudah kaku, mayatnya hampir enam jam, serta di dada juga ada resapan lumayan banyak," sambungnya.

Mayat dalam Karung di Blora Tewas Dikeroyok saat Pesta Miras, Teman Korban: Saya Disuruh Ikut Pukuli

Kepolisian Jelaskan Kondisi Korban sebelum Tewas

Kasatreskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara, pihaknya menerima kabar kematian korban sekitar pukul 09.30 WIB.

"Pagi tadi pukul 09.30 kami menerima laporan bahwasanya calon taruna di sekolah taruna ini ada yang meninggal dunia, kami langsung tindak lanjuti. Kami tanyakan kepada orangtua korban dulu," ujaranya, Sabtu (13/7/2019).

Dijelaskan oleh Kompol Edi, korban diketahui sempat kejang-kejang sebelum tewas.

"Korban ini diketahui kejang-kejang sebelum meninggal, maka kami pastikan dulu apakah ada penyakit bawaan dari korban atau ada hal lain belum bisa kami pastikan," jelasnya.

Terkait dugaan adanya kekerasan yang dialami korban selama MOS, pihak kepolisian sampai saat ini masih belum bisa memastikan.

Saat ini, pihak kepolisian sudah memeriksa 8 orang saksi terkait kasus tewasnya mahasiswa baru SMA Taruna tersebut.

"Kami akan analisa lagi, kami juga akan evaluasi termasuk sinkronisasi jawaban dari hasil BAP dan dari pihak sekolah masih normatif," ujarnya.

Keterangan Keluarga dan Rekan Korban

Keluarga korban turut memberikan keterangan atas meninggalnya DBJ.

Menurut keterangan keluarga korban, DBJ sangat bersemangat masuk ke sekolah Taruna, lantaran ingin mengikuti jejak sang ayah.

"Korban memang sangat berkeinginan untuk masuk SMA Taruna Palembang karena ingin seperti ayahnya," kata Aswin, paman korban, dikutip dari Sriwijaya Post, Sabtu (13/7/2019).

Diketahui, ayah korban adalah seorang pelaut yang kerap kali berlayar ke luar negeri.

Dijelaskan oleh Aswin, sebelum tewas, korban DBJ saat itu sedang mengikuti longmarch atau dari Talang Jambi, ke Sukabangung Palembang sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.

 Viral Hari Ini: Pria Keterbelakangan Mental Dipukuli di Pinggir Jalan di Tanah Datar Sumatera Barat

Aswin mengaku bahwa korban sempat tidak sadarkan diri saat harus memasuki parit selebar 2 meter.

Lantaran kondisinya memburuk, DBJ kemudian dilarikan ke rumah sakit Myria.

"Sebelumnya ketika dibawa oleh pihak sekolah ke Rumah Sakit Myria nyawa DBJ masih ada," ujar Aswin.

"Namun ketika tiba di rumah sakit sudah tidak ada nafas lagi," tambah Aswin.

Sementara itu, dijelaskan oleh Arshad (15) yang merupakan rekan satu regu korban, menjelaskan aktifitas korban saat mengikuti MOS.

"Di mana saat itu kami jalan kaki dari pesantren daerah Talang Jambi lalu ke Taruna. Pas di pertengahan saya dengar dia (korban) nanya air. Nah memang korban kalau minum air sedikit-dikit karena dia bilang dia punya dehidrasi," ungkap Arshad Sabtu (13/7/2019).

 Viral di FB Curhatan Driver Taksi Online Dapat Order Antar Mayat Siang Bolong, Ini Fakta di Baliknya

Tak hanya itu, Arshad juga mengaku mendengar korban meminta obat sakit kepala pada tim kesehatan.

"Korban juga sempat meminta obat dengan panitia, obat paracetamol. Namun di perjalanan korban sudah terlihat pucat," katanya dikutip dari Sriwijaya Post.

Dilanjutkan oleh Arshad, korban tiba-tiba terjatuh saat akan melewati sebuah selokan.

"Saat itulah korban terjatuh, teriak sambil menangis. Terus korban dibawa dan saya tidak tahu lagi," katanya.

Penjelaskan Pihak Sekolah

Kepala sekolah SMA Taruna Indonesia Palembang, Tarmizi Endrianto menjelaskan bahwa aturan yang ada dalam MOS sudah sesuai dengan prosedur yang ada.

"Kalau di SMA Taruna Indonesia Palembang bukan masa orientasi siswa (MOS) baru tapi kami menyebutnya Masa Dasar Bimbingan Fisik dan Mental dan semua dilakukan sesuai dengan prosedur," jelasnya,dikutip dari Sriwijaya Post, Sabtu (13/7/2019).

SMA Taruna Indonesia Palembang. MELISSA/TRIBUNSUMSEL.COM
SMA Taruna Indonesia Palembang. MELISSA/TRIBUNSUMSEL.COM (Tribunsumsel.com/Melissa)

Terkait kasus tewasnya DBJ, ia mengaku bahwa sudah menyerahkan sepenuhnya kasus ini pada kepolisian.

"Semua sudah kami serahkan ke pihak kepolisian ya, dan selama ini kami melihat anak ini sehat-sehat saja tidak ada masalah," ujar Tarmizi.

"Dan untuk proses Masa Dasar Bimbingan Fisik dan Mental dilakukan selama seminggu, kami juga telah melakukan MoU dengan orangtua terkait proses kegiatan ini jadi orangtua sudah tahu semua prosesnya," katanya.

(TribunWow.com)

WOW TODAY:

Sumber: TribunWow.com
Tags:
PolisiDokterSMA TarunaMasa Orientasi Siswa (MOS)militer
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved