Ibadah Haji
Kisah Penjual Rujak Naik Haji: Pernah Dikira Pakai Jampi Penglaris hingga Nabung Rp 5.000 per Hari
Kisah inspiratif dari seorang penjual rujak untuk bisa naik haji dan tantangan yang ia hadapi selama berjualan.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Sebelum berjualan rujak, bapak empat anak ini pernah menggeluti bermacam-macam pekerjaan, mulai dari buruh, berjualan es, berjualan bakso, namun hal itu dirasanya bukan jalan terbaik untuk mengais rizki.
Hingga tahun 2012, ia beralih menjadi tukang rujak sampai saat ini.
“Sebelum berdagang rujak, pekerjaan saya serabutan, mulai dari tukang gergaji kayu, nyangkul di sawah orang, berjualan bakso sampai es, udah saya kerjakan, tapi itu tidak lancar, sehingga saya merasa nyaman berjualan rujak sampai sekarang,” tutur Sahyun.
Pahlawan keluarga
Sementara itu, Rihayah (40) anak sulung dari Sahyun dan Kaidah, menyebut bapaknya adalah pahlawan bagi hidupnya.
Karena mereka lah yang sudah membesarkan dirinya bersama adik-adiknya yang lain.
• Siapkan Petugas Haji Profesional, Kementerian Agama Gelar Pembekalan Calon Petugas Haji 2019
“Bagi kami, bapak adalah pahlawan kami, dia yang membesarkan kami, setiap hari dia mendorong gerobak rujaknya, berangkat dari rumah menuju tempat pangkalnnya yang berada di taman kota Selong,” kata Rihayah dengan terharu biru.
Selama ini dia tidak mengetahui bahwa kedua orang tuanya menabung untuk haji dari hasil berjualan rujak.
“Kami tidak tahu kalau bapak itu nabung untuk naik haji. Kami sangat kaget melihat dia, ternyata namanya sudah dipanggil dari Jakarta untuk menunaikan ibadah haji,” kata Rihayah.
Dikabarkan, pasangan suami istri ini dijadwalkan akan berangkat haji pada kloter terakhir.
Terlihat seperti biasanya dalam tradisi masyarakat Lombok, di depan rumahnya, sebuah tenda klansah atau tenda beratapkan daun kelapa sudah dipersiapakan sebagai lokasi zikir dan doa keberangkatan pasangan Sahyun dan Kidah.
Terlihat juga baliho besar yang dipasang di depan gang rumah Sahyun bertuliskan ucapan selamat menunaikan ibadah haji Bapak Sahyun dan Kaidah, semoga menjadi haji yang mabrur.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Penjual Rujak Naik Haji: Nabung Rp 5.000 Per Hari, Serasa Mimpi Namanya Dipanggil".
WOW TODAY: