Langkah yang Diambil Anies Baswedan setelah Jakarta Jadi Kota Terpolusi di Dunia

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan tanggapan soal Kota Jakarta yang menduduki kota terpolusi di dunia versi Airvisual.com pada Selasa (25/6/2019) lalu.

Menanggapi hal tersebut, Anies lantas mengungkapkan sejumlah langkah yang akan ditempuhnya untuk mengurangi polusi.

• Pro Kontra Usulan Kenaikan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor oleh Pemprov DKI Jakarta

Anies menyatakan akan menerapkan sistem kontrol emisi yang bersangkutan dengan masa perpanjangan Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK).

"Saya terapkan kontrol emisi dengan semua kendaraan harus diperiksa," ujar Anies, dikutip TribunWow.com dari CNN Indonesia, Rabu (3/7/2019).

"Bila kendaraan itu di atas standard, maka dia tidak bisa memperpanjang STNK."

Selain itu, dirinya juga akan menaikan biasa parkir di wilayah DKI Jakarta.

"Dan kita mengatur agar biaya parkirnya lebih mahal," kata Anies.

"Jadi kalau motor mobil yang standard emisinya di ambang batas, dia akan membayar lebih tinggi daripada kendaraan yang memenuhi," jelasnya.

• Ketua DPRD DKI Jakarta Bakal Datangi SMPN 30 soal Viralnya Status Tak Pajang Foto Presiden

Selain itu, dijelaskan pula bahwa Anies turut melakukan peremajaan transportasi umum, termasuk dengan bus tenaga listrik.

Hal itu dipilihnya untuk mengurangi jumlah kemacetan yang tentunya juga untuk mengurangi polusi udara.

Simak videonya di sini:

• Di Asia Tenggara, Jakarta Jadi Kota dengan Polusi Udara Paling Buruk

Sementara itu, dikutip dari situs Airvisual.com hingga Rabu (3/7/2019) malam, Kota DKI Jakarta masih menduduki posisi teratas, yakni kota terpolusi di dunia.

Setelah DKI Jakarta, kota Santiago di Cili dan Dubai di Uni Emirat Arab juga menduduki posisi kedua dan ketiga.

• Disebut Ingin Nyalon Jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ini Kata Mantan Menpora Adhyaksa Dault

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih turut menanggapi hal tersebut.

Disampaikan oleh Andono bahwa Jakarta akan terus mengalami pemanasan lantaran tidak adanya hujan.