Terkini Nasional
Fakta Tutupnya Sejumlah Gerai Giant di Jakarta, Depok, dan Bekasi: Diskon hingga Kerugian
Jelang penutupan pada 28 Juli 2019 mendatang, pihak Giant pun memberikan diskon bagia semua barang yang masih ada.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Enam gerai Giant akan ditutup, di antaranya di wilayah Jakarta, Depok, dan Bekasi.
Jelang penutupan pada 28 Juli 2019 mendatang, pihak Giant pun memberikan diskon bagia semua barang yang masih ada.
Spanduk tulisan diskon dan pemberitahuan bahwa gerai Giant akan tutup juga terpampang nyata, baik di depan dan di dalam gerai.
Lantas apa saja informasinya? Berikut 5 fakta yang diulas Kompas.com:
• Waketum Gerindra Pilih Adian Napitupulu daripada AHY untuk Jadi Menteri Jokowi: Jauh Lebih Mumpuni
1. Enam gerai
Dikabarkan, ada enam gerai yang akan ditutup di tiga wilayah, yaitu Jakarta, Depok, dan Bekasi.
Cabang yang ditutup adalah:
- Giant Ekspress Cinere Mall
- Giant Ekspres Mampang Prapatan
- Giant Ekspres Pondok Timur
- Giant Ekstra Jatimakmur
- Giant Ekstra Wisma Asri
- Giant Ekstra Mitra 10 Cibubur.
2. Diskon dan spanduk

Diskon seluruh barang dapat dinikmati masyarakat hingga 28 Juli 2019 nanti.
Besaran diskonnya berkisar antara 5 persen hingga 50 persen.
Pemberian potongan harga dilakukan di enam gerai yang disebutkan di atas.
Di Giant Extra yang beralamat di Jalan Raya Jatimakmur, Kota Bekasi, terdapat spanduk "jual habis stok" berukuran besar dipasang di depan gerai.
• Cerita Viral Driver GrabFood Pakai Motor Ducati Senilai Ratusan Juta: Niatku Cuma Bantu, Bukan Uang
3. Masyarakat membeludak

Adanya potongan harga yang diberikan pengelola Giant menarik minat masyarakat.
Terlihat antrean panjang di seluruh kasir yang ada.
Masyarakat memborong berbagai macam barang belanjaan, seperti bahan makanan, perlengkapan rumah, perlengkapan massal, dan lainnya.
Bahkan, beberapa orang langsung membawa lebih dari satu troli untuk mengangkut barang belanjaannya.
• Update Kasus Video Mesum Jangan Kasih Nyala Blitz-nya: Para Pemeran Sudah Diketahui Keberadaannya
4. Kerugian

Menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta, penutupan gerai-gerai Giant ini disebabkan karena kerugian yang tak bisa ditutup pengelola.
"Saya kira itu lebih kepada ketidakmampuan toko tersebut, jadi dia (Giant) tidak bisa menghidupi diri sendiri," ucap Tutum.
"Kalau dia masih bisa menutupi kerugian ataupun seluruh biaya kebutuhan, walaupun dia tidak bisa memberikan kontribusi lebih banyak terhadap perusahaan secara keseluruhan, mungkin tidak tutup," kata dia.
Tutum menambahkan, buka dan tutupnya suatu toko dalam usaha ritel merupakan hal yang lumrah. Bedanya, terletak pada skala tutupnya, yaitu sekaligus atau tidak sekaligus.
• Bantah Ada Kecurangan TSM, TKN Jokowi-Maruf Buka Suara soal Mobilisasi Kepolisian, BUMN, hingga ASN
5. Melek persaingan
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta memberikan saran kepada peritel untuk melek persaingan, terlebih di era digital seperti saat ini.
Peritel online menjadi pesaing toko-toko ritel offline juga harus ditertibkan agar persaingan bisnis berjalan sehat.
Inovasi berbagai produk, cara penjualan, dan perubahan sasaran pasar berdasarkan lokasi juga perlu digagas para peritel.
"Terkait masalah letak, kita pastikan untuk recheck letaknya, apakah konsumen di awal buka toko masih sama atau tidak. Kalau konsumennya berubah, dia harus berubah juga produknya. Lihat juga apa ada kesalahan dalam mengatur ritel tersebut atau bagaimana," ujar Tutum. (Kompas.com/Mela Arnani)
WOW TODAY: