Terkini Daerah
Bak Penampungan Minyak Ilegal di Bajubang Jambi Terbakar, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa
Api bercampur asap hitam tebal membumbung di Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Api bercampur asap hitam tebal membumbung di Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.
Bak penampungan minyak ilegal atau illegal drilling di kawasan itu kembali terbakar, Rabu (12/6/2019) pukul 18.00 WIB.
Informasi yang dihimpun Tribunjambi.com, penampungan minyak ilegal yang terbakar itu berada di lahan Tanaman Hutan Rakyat (Tahura) Desa Pompa Air, Kecamatan Bajubang.
Pemilik lahan, yang diketahui bernama Tohir (54), warga Kecamatan Muarabulian, Kabupaten Batanghari.
Sementara pemilik sumur minyak ilegal bernama Teguh (52), warga Sekayu, Provinsi Sumatera Selatan.
• Kronologi Pemuda di Bekasi Dikeroyok hingga Dibakar Hidup-hidup, 4 Pelaku Masih Buron
Peristiwa itu bermula dari bak penampungan minyak yang terpercik api dari mesin penyedot minyak.
Saat itu pula pekerja tengah memuat minyak dengan menggunakan mesin robin.
Diduga mesin robin yang terlalu panas tiba-tiba memercikkan api dan membuat kolam penampungan minyak ilegal terbakar.
Warga sekitar dan pekerja berupaya memadamkan api yang membesar.
Api baru padam sekira pukul 18.30 WIB.
Kapolsek Bajubang, Iptu Elfian Yusran Ritonga membenarkan adanya informasi peristiwa kebakaran kolam penampungan minyak ilegal di Desa Pompa Air.
• Sebuah Kapal Feri Tenggelam di Sungai Mahakam, Ini Kata Pihak Kepolisian
Elfian memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa terbakarnya kolam penampungan minyak ilegal tersebut.
"Anggotanya sudah berada di lokasi untuk melakukan pengecekan di lokasi. Dan sekarang kan kondisi lagi hujan, tindak lebih lanjut, besok bakal mengirim anggota lagi untuk memasang police line," jelasnya.
Ritonga mengatakan, pemiliknya sumur ilegal tersebut merupakan warga Sekayu yang kini dalam penyelidikan.
"Yang terbakar itu bukan sumur. Tapi bak penampungan. Yang jelas tidak ada korban jiwa," jelasnya.