Terkini Daerah
Kasus Mutilasi di Ogan Ilir, Polisi Bawa Anjing Pelacak ke TKP dan Periksa 4 Saksi Baru
Penyelidikan kasus mutilasi masih terus dilakukan. Polisi kembali menemukan bukti dan saksi baru setelah lakukan olah TKP dengan anjing pelacak.
Penulis: AmirulNisa
Editor: Astini Mega Sari
Dari temuan bercak darah tersebut, polisi menemukan juga sebuah bukti baru.
"Lalu kami menerjunkan lagi anjing pelacak untuk menelusuri dari mana jejak ceceran darah itu berasal, kami awali dari salah satu TKP, ternyata anjing pelacak itu mengarahkan ke TKP lain yang saling berhubungan," jelas Malik.
Dari penyelidikan tersebut, polisi memeriksa 4 penghuni rumah tempat di mana spatu bot ditemukan.
"Penghuni rumah yang jumlahnya 4 orang berlum pernah diinterograsi, hari ini 3 dan 4 orang penghuni rumah itu akan dilakukan pemeriksaan mendalam yang dituangkan dalam BAP," ucap Malik.
• Kronologi Penemuan Mayat Perempuan di NTT, Ditemukan Tewas Telungkup di Tungku Api
Selain penghuni rumah tersebut, polisi juga meminta keterangan setiap warga yang rumahnya dilalui oleh anjing pacak.
Warga tesebut dimintai kesaksian terkait bercak darah yang ada di jalan setapak.
Pencarian Anggota Tubuh Korban
Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Medan.com, Rabu (12/6/2019), pihak kepolisian Ogan Ilir dibantu warga sekitar melakukan pencarian pada tiga bagian tubuh korban yang hilang.
Kapolres Ogan Ilir AKBP Gazali Ahmad dan tim melakukan pemeriksaan pada tiga lokasi khusus untuk mememukan bagian tubuh lain guna memecahkan kasus pembunuhan tersebut.
Polisi dibantu warga mencari di lokasi penemuan jenazah korban, lokasi penemuan perahu yang digunakan korban, dan lokasi ditemukannya santang atau pendorong perahu.
• Ditemukan Dua Mayat Pria di Perkebunan Sawit, Terdapat Puluhan Tusukan pada Tubuh Korban
"Ketiga lokasi itu akan kita dalami untuk menemukan potongan tubuh korban sekaligus mengungkap siapa pelakunya," ucap Gazali, Jumat (7/6/2019).
Menurut keterangan warga pada pihak kepolisian, kejadian mutilasi baru pertama kali selama 40 tahun terakhir.
Kejadian yang sangat jarang terjadi tersebut membuat warga bersimpati dan membantu pihak kepolisian untuk menemukan sisi tubuh korban.
"Bantuan warga sangat membantu sekali, saya mengucapkan terima kasih," ucap Gazali.

Pihak kepolisian terus berusaha memecahkan kasus tersebut, bahkan hingga membentuk tim khusus.