Kabar Tokoh
Jadi Target Pembunuhan atas Perintah Kivlan Zen, Yunarto Wijaya: Jangan Lelah Mencintai Indonesia
Yunarto Wijaya memberikan tanggapan setelah dirinya disebut oleh tersangka ancaman pembunuhan 4 pejabat dan 1 orang pimpinan lembaga survei.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Direktur Lembaga Survei Charta Politika Yunarto Wijaya memberikan tanggapan setelah dirinya disebut oleh tersangka ancaman pembunuhan 4 pejabat dan 1 orang pimpinan lembaga survei.
Dilansir oleh Kompas.com, Yunarto mengatakan tidak ada yang perlu disesali dari dirinya dan apa yang telah dilakukannya.
Seperti diketahui Yunarto telah beberapa kali berkomentar berkaitan dengan survei hingga jadi pengamat politik dan sering berkomentar soal pemilihan presiden.
"Ini bukan sekadar untuk disesali, tapi seyogianya menjadi pembelajaran bersama agar tak lagi terulang di waktu-waktu yang akan datang," ujar Yunarto, Rabu (12/6/2019).
Selain itu, Yunarto juga mengajak masyarakat untuk tetap mencintai Indonesia di tengah perbedaan politik.
• Soal Maruf Amin yang Disebut Bekerja di BUMN, Bambang Widjojanto: KPU Tak Bisa Berstandar Ganda
"Jangan lelah untuk terus mencintai Indonesia. Memperkuat persatuan dan merawat kebinekaan dalam satu tarikan nafas sebagai manusia Indonesia," kata dia.
Di depan para wartawan, Yunarto juga mengatakan telah memaafkan Purnawirawan Kivlan Zen yang disebut memberikan perintah untuk mengancam Yunarto.
"Saya pribadi dan keluarga sudah memaafkan dan tak memiliki dendam apapun baik kepada perencana maupun eksekutor," tambahnya.
Sementara dilansir oleh Tribun Jabar, Yunarto saat tahu dirinya menjadi target pembunuhan tak memerlukan pengamanan sama sekali.
"Saya sih enggak pernah meminta pengamanan sebenarnya," kata Yunarto melaui pesan teks, Selasa (11/6/2019).
• Prabowo-Sandi Minta Pendukung 02 Tak Perlu Hadir di Sekitar MK pada Sidang Perdana Gugatan BPN
Saat diumumkan oleh tersangka bahwa Yunarto adalah targetnya, ia sedang berlibur bersama dengan keluarga.
Diketahui, pernyataan Yunarto ini merupakan bentuk tanggapan atas pernyataan eksekutor kasus perencanaan pembunuhan sejumlah tokoh nasional.
Yunarto menjadi satu dari 5 tokoh yang menjadi target pembunuhan tersebut.
Tersangka Irfansyah membeberkan bahwa Yunarto menjadi target atas permintaan dari Kivlan Zen yang kini juga terjerat kasus kepemilikan sejata api ilegal dan juga makar.
Hal tersebut disampaikan Irfansyah melalui sebuah video yang diputar pihak kepolisian yang menggelar konferensi pers terkait kerusuhan 21-22 Mei di Kantor Menkopolhukam, Selasa (11/6/2019).
• Pengakuan Pelaku Pembunuhan di Muba, Korban Sempat Minta Ampun dan Ingin Serahkan Uang Rp 1 Juta
Dalam video tersebut, Irfansyah membeberkan soal pertemuannya dengan mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen TNI (Purn), Kivlan Zen, yang kini juga terjerat kasus kepemilikan sejata api ilegal dan juga makar.
Irfansyah mengaku, dirinya sempat diminta untuk bertemu dengan Kivlan Zen pada bulan April, yaitu sekitar 2 hari setelah proses pencoblosan berlangsung.
"Pada bulan April sehabis pemilu 2 hari saya ditelpon untuk bertemu Pak Kivlan Zen di masjid, lalu keesokan harinya saya bertemu Yusuf," papar Irfansyah.
"Kita berangkat esok harinya mengendarai mobil Yusuf ke Pondok Indah."
"Lalu saat itu masuk sambil minum kopi dan makan, tak lama datang Pak Kivlan dan Eka supirnya, Pak Kivlan datang salat Ashar sebentar, setelah salat Ashar lalu memanggil saya masuk di dalam mobil Pak Kivlan, karena Pak Kivlan di dalam mobil sendiri," ungkapnya.
• Gatot Nurmantyo: Jokowi dan Panglima TNI ialah Orang yang Pertama Tahu jika Ada Operasi Khusus
Dalam pertemuan tersebut, cerita Irfansyah, Kivlan Zen, meminta dirinya untuk mengeksekusi Yunarto.
"Pak Kivlan mengeluarkan HP dan menunjukkan alamat serta foto Pak Yunarto lembaga quick count, dan mengatakan pada saya coba kamu cek alamat ini nanti kamu foto dan videokan," papar Irfansyah.
Irfansyah mengaku menyanggupi permintaan Kivlan Zen itu.
Setelahnya, Kivlan Zen lantas menyatakan akan memberikan uang operasional.
Kivlan Zen bahkan menjanjikan akan memberikan jaminan kepada keluarga dan istri, serta liburan ke manapun bagi siapapun yang berhasil mengeksekusi Yunarto.
"Beliau berkata kembali nanti saya kasih uang operasional Rp 5 juta cukuplah untuk bensin makan dan uang kendaraan, lalu saya jawab siap," ujar Irfansyah.
"Lalu Pak Kivlan berkata lagi kalau nanti ada yang bisa eksekusi nanti saya jamin keluarga dan istrinya serta liburan ke manapun."
Setelah pembahasan tersebut, ungkap Irfansyah, dirinya langsung disuruh untuk keluar dari mobil.
"Lalu Beliau memerintahkan Eka untuk mengambil uang operasional Rp 5 Juta," ungkap dia.
(TribunWow.com/Tiffany Marantika/Ananda)
WOW TODAY: