Breaking News:

Terkini Ibu Kota

Setelah Lebaran 2019, Jakarta Diserbu 71.000 Pendatang Baru', Apa Kata Gubernur Anies Baswedan?

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengestimasi 71.000 pendatang baru akan menyerbu setelah Idul Fitri 2019.

Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pemudik tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (19/6/2018). 

TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memerediksi 71.000 pendatang baru akan menyerbu setelah Idul Fitri 2019.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyambut mereka, namun pengamat tata kota menilai harus ada pengendalian karena Jakarta sudah mengalami "overkapasitas".

Anies menegaskan tidak akan melakukan operasi yustisi atau razia dokumen administrasi bagi warga yang datang ke Jakarta usai Idul Fitri.

"Setiap warga negara Indonesia berhak untuk bekerja di mana saja karena memang Indonesia memiliki kesetaraan itu, termasuk juga Jakarta," ujar Anies.

Open House ke Rumah Zulkifli Hasan, Anies Baswedan Dipanggil dengan Sebutan Gubernur Indonesia

Ia mengatakan yang akan dilakukan adalah program bina layanan kependudukan atau pendataan pendatang baru.

Ia mengimbau pendatang baru untuk membawa dokumen yang diperlukan, seperti surat pindah dan melapor ke otoritas setempat ketika tiba di Jakarta.

Pemerintah DKI Jakarta memperkirakan jumlah pendatang baru di Jakarta setelah masa Idul Fitri akan mencapai 71.000 atau meningkat sebanyak 2.000 orang dibandingkan tahun lalu.

Potensi bencana lingkungan dan sosial

Sebelumnya, operasi yustisi kerap dilakukan gubernur DKI, hingga terakhir pada masa mantan gubernur Fauzi Bowo untuk menekan laju urbanisasi.

Saat itu, jika pendatang kedapatan tidak memiliki berkas kependudukan yang jelas, ia harus mengikuti persidangan tindak pidana ringan dan dikenai denda.

Namun, di era mantan gubernur Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP), kebijakan itu tidak lagi berlaku.

Hanya saja, di era pemerintahan BTP, ia memperingatkan pendatang baru untuk tidak bermukim di kawasan kumuh atau membuat bangunan liar.

Jika mereka melakukan itu, BTP saat itu mengancam akan membongkar bangunan tersebut dan mengusir orang yang bersangkutan untuk pulang ke tempat asal mereka.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Hotel Sari Pan Pacific, Senin (12/3/2018).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR)

Sementara, Anies mengimbau warga untuk tidak membeda-bedakan pendatang yang kaya atau miskin demi kesetaraan.

Saat ini, menurut data Badan Pusat Statistik, Provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi terpadat di Indonesia. Pada tahun 2018, jumlah penduduk DKI Jakarta mencapai 10,4 juta jiwa.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Tags:
Anies BaswedanJakartaLebaran
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved