Pilpres 2019
Demokrat: Kalau Pak Prabowo Memang Kalah, Enggak Perlu Datang ke Mahkamah Konstitusi
Andi Mallarangeng memberikan pendapat soal partainya yang selalu dikaitkan dengan kekalahan calon presiden (capres) Prabowo Subianto.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Demokrat Andi Mallarangeng memberikan pendapat soal partainya yang selalu dikaitkan dengan kekalahan calon presiden (capres) Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Andi Mallarangeng saat menjadi narasumber di acara Sapa Indonesia Malam, Sabtu (8/6/2019).
Mulanya, pembawa acara bertanya soal Demokrat melalui ketua Kogasmanya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang semakin merapat ke kubu capres Joko Widodo (Jokowi).
"Jadi ini kode keras dalam bahasa anak muda sekarang, kode keras Demokrat ke Pak Jokowi?," tanya pembawa acara.
• Soal Kemungkinan Ribut Pilpres Berakhir di MK, Pakar Hukum Tata Negara Imbau TKN dan Kritik BPN
Namun, Andi Mallarangeng justru memberikan jawaban soal politisi Demokrat Andi Arief yang menjadi perbincangan karena bercuit di media sosial Twitter.
Andi Arief menuliskan bahwa sumber kekalahan Prabowo bukan karena Demokrat.
Menurut Andi Mallarangeng, tulisan rekannya itu karena adanya buzzer yang menyerang para politisi Demokrat untuk menyalahkan kekalahan Prabowo.
"Tampaknya terutama kalau kita lihat munculnya buzzer-buzzer yang menyalahkan SBY, AHY, Demokrat," ujar Andi Mallarangeng.
"Iya itu ada, bisa dicek di media sosial yang menyalahkan seakan-akan Prabowo kalah itu karena SBY, AHY, Demokrat tidak sepenuh hati untuk mendukung Pak Prabowo," kata Andi Mallarangeng.
• Polisi Lakukan Olah TKP Ulang Kasus Mutilasi Ogan Ilir, Ini Alasannya
Namun, ia mencoba menjelaskan pada buzzer alasan mereka menyalahkan Demokrat sebagai kekalahan Prabowo tak masuk akal.
"Cuma sekarang saya katakan begini mari kita lihat yang benar bagaimana situasinya supaya logikanya benar bagi buzzer tersebut." tutur Andi Malarangeng.
"Buzzer-nya betul seperti yang disebutkan And Arief 02?," sahut pembawa acara.
"Yang jelas namanya buzzer itu orang yang dibayar untuk ...," jawab Andi Mallarangeng tak selesai.
"Oleh siapa?," sahut pembawa acara lagi.
"Itu urusan lain, supaya jelas logikanya, logikanya begini kan menang atau kalah, kalau Pak Prabowo dianggap menang sesuai dengan hasil dari C1 yang awalnya 62 persen lalu 54 persen maka tidak perlu menyalahkan siapa-siapa menang kok," kata Andi Malarangeng.