Pilpres 2019
Tanggapi soal Rekonsiliasi Kubu Jokowi-Prabowo, Buya Syafii Maarif: Politik Kita Melelahkan
Buya Ahmad Syafii Maarif memberikan tanggapan mengenai perlunya rekonsiliasi antara kubu 01 Joko Widodo-Ma'ruf dan kubu 02 Prabowo-Sandiaga.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Ahmad Syafii Maarif memberikan tanggapan mengenai perlunya rekonsiliasi antara kubu 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hal tersebut dikatakan Buya Syafii saat menjadi narasumber dalam program CNN Indonesia, Jumat (7/6/2019).
Buya menuturkan bahwa benar jika proses rekonsiliasi seharusnya dilakukan keduanya agar mendinginkan suasana pasca pilpres.
Ia juga memberikan ungkapan persetujuannya bahwa pihak kubu 02 yang mulanya tak mau ke Mahkamah Konstitusi (MK), akhirnya mau.
"Betul itu, itu sudah betul, lihat proses MK ini, itu kan sudah, mulanya kan ada pihak yang tidak mau melalui MK, ada people power, itu gertak sambal semacam itu, ini kan sudah mau MK," ujar Buya.
"Ya sudah nanti keputusan diterima dengan baik, jangan macam-macam lagi, kita lelah dengan masa ini."
• Diminta SBY Buat Lagu untuk Mendiang Ani Yudhoyono, Anji Langsung Datang ke Cikeas
Dalam statemennya, Buya juga menyayangkan adanya korban meninggal dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang gugur saat dilangsungkannya pemilu serentak 2019.
"Ini melelahkan ya politik kita ini, kampanye terlalu lama, 8 bulan 7 bulan itu terlalu lama, itu melelahkan dan juga banyak KPPS yang meninggal itu, enggak rela saya itu," pungkasnya.
Lihat videonya di menit ke 19.38
Sekjen MUI Anwar Abbas
Sementara itu, Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menilai, konflik antara kedua capres sebenarnya berawal dari penilaian soal pemilu curang, Dikutip TribunWow.com dari KompasTV.
"Yang terjadi sekarang ini kawan-kawan itu mempersoalkan masalah jurdil. Kejujuran dan keadilan dalam penyelenggaran pemilu," kata Anwar Abbas.
"Oleh karena itu, karena ada pihak tertentu yang menganggap pemilu ini diselenggarakan tidak secara jurdil, jujur dan adil, maka terjadilah konflik," sambung dia.
Atas konflik tersebut, Anwar Abbas lantas menyebutkan pentingnya rekonsiliasi.
"Kita mengharapkan agar supaya negeri ini aman serta damai, kita mengharapkan adanya konsensus di antara dua pihak ini supaya ada tercipta kesepakatan supaya terjadi rekonsiliasi atau perdamaian," jelas Anwar Abbas.
• Kenang Mendiang Ani Yudhoyono, Annisa Pohan Unggah Potret Bunga Flamboyan yang Tengah Mekar