Kabar Ibu Kota
Pengacara Soenarko Ceritakan Asal Muasal Senjata yang Dituduhkan Polisi: Penyerahan secara Sukarela
Zaenal Abidin, memberikan penjelasan mengenai asal susal senjata yang kini dituduhkan milik Soenarko.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pengacara Mayjen Soenarko, Zaenal Abidin, memberikan penjelasan mengenai asal susal senjata yang kini dituduhkan milik Soenarko hingga berujung kasus kepemilikan senjata ilegal dan masuk ke jalur hukum.
Hal itu disampaikan Zaenal saat menjadi narasumber di acara Kompas Petang, Senin (3/6/2019).
Mulanya pembawa acara Aiman menanyakan detail kronologi asal-usul senjata yang kini menjadi barang bukti di kepolisian.
Zaenal lantas mengatakan senjata itu merupakan penyerahan secara sukarela oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di tahun 2009.
"Jadi beliau kan pernah menjadi iskandar muda tahun 2009, di sana ada mendapat penyerahan secara sukarela dari GAM, kemudian disimpan," ujar Zenal.
"Itu yang menangani kolonel empatri Sri Rajasa pada waktu itu. Sehingga dia yang tahu persis. Senjata itu disimpan saja di sana, enggak pernah digunakan," tuturnya.
"Karena tidak layak pakai, itu sudah dijelaskan oleh ahli senjata."
• Sebut Negara Tak Hadir Tangani Kerusuhan Aksi 21-22 Mei, Haris Azhar: Yang Muncul Malah Gubernur DKI
Diceritakan Zaenal, lantas senjata itu bermaksud untuk dibawa ke museum Kopassus Jakarta.
"Dibawa di Jakarta untuk disimpan di museum Kopassus. Tahun 2009 sudah diingatkan, mereka ini Pak Soenarko pindah tugas, kemudian Pak Sri Rajasa ini juga pindah tugas," ujar Zenal menjelasakan keduanya sibuk dangan tugas baru.
"Nah ini namanya ada Hari, teleponlah, 'itu pindahin saja senjatanya ke sana'. Itu 3 bulan yang lalu, sudah lama juga. Enggak penting juga itu," ujar Zaenal.
Namun, Aiman meminta hal itu untuk diungkapkan karena menurutnya detail dari asal muasal senjata menjadi penting.
"Itu 2009, itu disimpan, (dibawa) 3 bulan yang lalu," jawab Zanal kembali.
"Tapi itu tidak dibawa untuk kerusuhan 22 Mei yang beredar seperti ini."
Aiman lantas mempertanyakan mengapa menyimpan senjata sangat lama dan baru 10 tahun akan dimuseumkan.
"Ya memang buat apa di sana kan gitu lho, Pak Narko sendiri sudah tidak bertugas di sana.".
