Pilpres 2019
Usman Hamid: Gejolak Politik yang Ada Tak Cukup Dijawab dengan Pertemuan Antara Jokowi dan Prabowo
Direktur Eksekutif Amnesty, Usman Hamid menilai, pertemuan antara Jokowi dan Prabowo tidak cukup untuk hentikan gejolak politik yang ada sekarang ini.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid menilai, pertemuan antara calon presiden 01 Joko Widodo (Jokowi) dan calon presiden 02 Prabowo Subianto tidak cukup untuk menghentikan gejolak politik yang ada sekarang ini.
Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut seperti disampaikan Usman Hamid saat menjadi narasumber di program Rosi KompasTV, Kamis (30/5/2019) malam.
"Saya kira gejolak politik yang ada sekarang ini tidak cukup dijawab dengan pertemuan antara dua tokoh ini," kata Usman Hamid.
• Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandi Sebut 51 Bukti yang Dibawa ke MK Hanya sebagai Pengantar
Ia menilai, meski demikian, pertemuan tersebut dapat meredakan konflik yang terjadi antar elite dari masing-masing kubu.
"Tetapi dua tokoh ini bila bertemu bisa meredakan konflik di antara para elite," ungkap dia.
"Jadi, di dalam intra elitenya ini yang bisa direda dari pertemuan dua tokoh ini," sambung Usman Hamid.
Usman Hamid memaparkan, potret gejolak ketegangan yang terjadi sekarang ini bukan hanya dikarenakan konflik antar elite.
"Tapi juga ada masyarakat yang terkena dampak dari eskalasi pembelahan politik ini," tegas Usman Hamid.
"Ada yang mengalami kekerasan, ada yang mengalami semacam bahkan kematian misalnya, ini yang juga harus dipikirkan menurut saya," imbuh dia.
• Soal Aksi 22 Mei, Titiek Soeharto Mengaku Tahu Siapa Pihak yang Menyuruh Aktivis 98 Laporkan Dirinya
Usman Hamid lantas memaparkan, ada dua cara untuk menyelesaikan konflik politik yang terjadi.
"Dari setiap peristiwa kerusuhan di berbagai penggalan sejarah di berbagai negara, selalu memerlukan dua cara penyelesaian," kata Usman Hamid.
• Sebut Ada 75 Ribu Kecurangan, BPN Prabowo-Sandi: Walaupun Dicurangi Kita Tetap Menang
"Di tingkat atas, elite, harus ada peredaan, dengan cara menyelesaikan konflik antar elite. Di tingkat bawah itu harus ada jawaban keadilan terhadap mereka yang merasakan seperti tadi."
"Tapi ke depan secara perlahan para elite, para tokoh komponen bangsa itu harus kembali memberikan semacam pemahaman, pencerahan kepada masyarakat untuk tidak lagi menggunakan politik identitas yang negatif."
"Yang menyebarluaskan pandangan-pandangan yang membelah hanya karena perbedaan ras, etnis, agama, lalu dicampurkan dengan ketimpangan ekonomi."
"Itu hal-hal yang menurut saya akhirnya membuat masyarakat kita terbelah saat ini," papar dia.
Simak videonya mulai menit ke 12.50:
(TribunWow.com/ Ananda Putri Octaviani)
WOW TODAY: