Pilpres 2019
Tanggapi Bambang Widjojanto yang Sebut Pemilu 2019 Terburuk, Bawaslu: Ini Paling Transparan
Ketua Bawaslu RI Abhan membantah pernyataan Tim Prbaoow-Sandi, Bambang Widjojanto yang sebut Pemilu 2019 adalah pesta demokrasi paling buruk
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Ketua Bawaslu RI Abhan membantah pernyataan Ketua Tim Pengacara Prabowo-Sandiaga, Bambang Widjojanto (BW) yang menyebut Pemilu 2019 adalah pesta demokrasi paling buruk selama pemyelenggaraannya.
Malah Abhan menyatakan bahwa penyelenggaraan Pemilu tahun ini adalah yang paling transparan. Sebab tahapan demi tahapan bisa disimak oleh publik secara langsung.
Mulai dari penyelenggaraan, independensi, transparansi, dimana setiap proses sejak di tingkat Kecamatan, hingga tingkat nasional dilakukan secara terbuka.
• Waketum PAN Bara Hasibuan Sebut Ada Dalang di Balik Aksi 22 Mei, Singgung Aktor-aktor Intelektual
Publik bisa melihat bagaimana perdebatan antar saksi dengan pihak penyelenggara Pemilu dalam rapat pleno rekapitulasi.
Jika ada satu dua hal yang terasa kurang, Abhan mewajarinya.
"Kalau menurut kami ya tidak, ini yang paling transparan. Pemilu ini sangat transparan, semua bisa dilihat buruknya dimana. Kalau ada kekurangan, yang namanya manusia tidak sempurna. Ini baik. kalau nggak baik, nggak selesai," tutur Abhan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2019).
"Ini penyelenggaranya jelas, independen, transparan, mana ada proses sejak awal di Kecamatan dilihat, di Kabupaten dilihat, ya semua publik bisa lihat, di nasional juga. Debatnya kami dengan saksi, keberatan dari 02, anda bisa lihat sendiri," jelasnya lagi.
• BPN Minta Ada Investigasi soal Beredarnya Manifes Penerbangan Prabowo ke Dubai
Apalagi, Bawaslu juga mengeluarkan rekomendasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) di beberapa tempat sebagai upaya pembenahan untuk proses yang memang kurang sesuai aturan.
"Tapi kalau dengan kami membuat rekomendasi sekian PSU, ini bagian dari ada yang salah di benarkan," jelas dia.
Sebelumnya, BW mengungkap bahwa Pemilu 2019 adalah pesta demokrasi terburuk yang pernah diselenggarakan di Indonesia.
Ia membandingkan Pemilu tahun 1955 dengan Pemilu 2019.
Kata dia, Pemilu paling demokratis justru terjadi di awal perang kemerdekaan, semisal tahun 1959 ketika Indonesia dipimpin oleh Presiden Soekarno.
"Inilah Pemilu terburuk di Indonesia, selama Indonesia pernah berdiri," kata BW, di Jakarta Pusat, Jumat (24/5) kemarin.
• Kata Ketua DPP Partai Gerindra Tujuan Prabowo Pergi ke Dubai Bersama 3 Warga Negara Asing
Putusan pidana
Sepanjang penyelenggaran Pemilu 2019, hingga hari ini (28/5/2019), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI sebut ada 533 pelanggaran pidana yang telah diproses.
Dari jumlah tersebut, mereka telah mengeluarkan putusan kategori pidana sebanyak 114 kasus.