Breaking News:

Terkini Daerah

3 Penyandang Disabilitas dari Aceh yang Jadi PNS Terbaik, Bagikan Kisah Melawan Bully hingga Sukses

Kisah Inspiratif Tiga Penyandang Disabilitas di Aceh, dari Melawan Bullying Hingga jadi CPNS Terbaik.

Editor: Claudia Noventa
Serambinews.com
Tiga penyandang disabilitas, Cut Dina (tuna netra), Bayu Satria (tuna daksa), dan Baihaqi (miopi), membagikan kisah inspiratifnya di Kantor Bappeda Aceh, Senin (27/5/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang bagi tiga penyandang disabilitas di Aceh ini.

Ketiganya membagikan usaha mereka untuk menghasilkan karya dan sesuatu yang berguna, tidak hanya bagi dirinya, tapi juga bagi masyarakat luas.

Kisah inspiratif ini dibagikan oleh tiga penyandang disabilitas pada sebuah acara di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, Jalan Tgk Daud Beureueh, Banda Aceh, Senin (27/5/2019) sore.

Perludem: Link Berita Tak Cukup untuk Mendalilkan Pemilu Curang Terstruktur, Sistematis, dan Masif

Tenaga Ahli Bidang Publikasi Bappeda Aceh, Hasan Basri M Nur, dalam siaran pers kepada Serambinews.com menyebutkan, ketiga penyandang disabilitas yang diundang Bappeda Aceh untuk membagikan kisahnya adalah:

1. Cut Dina Anjeli, qariah dan penyandang tuna netra dari Aceh Besar.

2. Bayu Satria, penyandang tuna daksa dari Simeulue

3. Baihaqi, STHI, MA, penyandang miopi (tidak mampu melihat yang jauh).

Hasan Basri menyebutkan, kegiatan ini sebagai bagian dari Bappeda Aceh yang bertekad merancang program pembangunan yang berpihak semua kalangan.

“Selama ini ada kesan kaum difabel/disabilitas (kelompok masyarakat berkebutuhan khusus) kerap luput dari perhatian pembangunan,” kata Hasan Basri.

Ketiga penyandang disabilitas ini diberi panggung untuk sharing pendapat dan memberi motivasi kepada hadirin.

Selain pimpinan dan karyawan Bappeda Aceh, kegiatan itu juga dihadiri oleh Prof Dr Syahrizal Abbas (guru besar UIN Ar-Raniry, mantan Kadis Syariat Islam), Dr Nazamuddin (dosen Unsyiah), Iqbal Faraby (Sekjen Partai Demokrat Aceh), serta para anak yatim dari kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar.

Ketiga penyandang disabilitas ini memiliki kelebihan dan mengukir prestasi masing-masing.

Mereka bertiga diberi kesempatan berbicara tentang perjuangan melawan persepsi negatif dari masyarakat tentang disabiltas.

Juara MTQ

Cut Dian Anjeli, penyandang tuna netra pernah menjadi juara MTQ Aceh Besar tingkat kanak-kanak.

Dia diberi kesempatan melantunkan ayat-ayat suci Alquran di depan hadirin.

Ceritakan Alasannya Ngefans BTS, Luna Maya Akui Sering Nonton Run BTS hingga Film Burn the Stage

Dari Simeulue untuk Aceh

Setelahnya, giliran Bayu Satria yang tampil membagikan kisahnya.

Bayu Satria adalah penyandang tuna daksa asal Kabupaten Simeulue.

Dia membagikan kisahnya melawan diskriminasi masyarakat, hingga ia sukses menjadi duta anak Aceh dan kemudian membentuk Forum Anak di 18 kabupaten/kota di Aceh.

Karena prestasinya Bayu pernah diundang ke Forum Anak Nasional di Yogyakarta dan berkesempatan berbicara langsung dengan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

“Saya sudah pernah merasakan penolakan dari masyarakat, dari teman-teman, ketika sekolah di SD, SMP di Simeulue. Saat itu bahkan dibully seakan-akan difabel itu menular sehingga harus dijauhi. Semua perlakuan buruk itu telah saya maafkan. Saya bukan tipe pendendam,” kata Bayu Satria yang kini tercatat sebagai mahasiswa semester VI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry.

“Semua penghinaan itu saya lawan dengan kerja keras hingga mampu membangun Forum Anak di Kabupaten Simeulu, dan saat ini sudah mencapai di 18 kabupaten/kota di Aceh. Saya punya target membangun Forum Anak hingga ke desa-desa agar anak-anak tidak lagi dibully seperti pernah saya rasakan saat kecil,” sambung Bayu Satria yang disambut applaus peserta.

CPNS Terbaik

Sementara Baihaqi, menceritakan pengalamannya tidak mampu melihat jarak lebih setengah meter sejak tahun 2013, ketika dia sedang kuliah di S2 UIN Ar-Raniry.

“Sebagai penerima beasiswa LPSDM, saya harus menyelesaikan kuliah walau dengan mata terbatas. Alhamdulillah saya lulus S2 pada tahun 2016. Saya juga pernah dipercaya untuk mengajar di Fakultas Ushuluddin UIN Ar-Raniry walau penglihatan sangat terbatas,” kata Baihaqi.

“Baru-baru saya ikut tes CPNS di Kanwil Kemenag Aceh dan lulus dengan passing grade. Saya lulus sebagai CPNS terbaik. Ini adalah bagai mukjizat. Sebab ada 1800 pelamar, saya yang terbatas ini dinyatakan sebagai lulusan terbaik dari 75 yang lulus,” tambah Baihaqi sambil meminta Pemda agar peduli kaum disabilitas dalam setiap program yang dirancang.

Cara Mudah Mengirim SMS Lewat PC, Ikuti Langkah-langkahnya

Pembangunan Berkeadilan

Kepala Bappeda Aceh, Azhari SE, M.Si, mengatakan pihaknya sengaja mengundang kaum disabilitas guna mendengar sharing dan keluh-kesah mereka dalam melihat pembangunan.

“Kita beri kesempatan kepada mereka untuk berbicara tentang perasaan mereka yang hakiki serta kisah mereka dalam berjuang. Aspirasi mereka harus menjadi perhatian semua pemangku kepentingan di Aceh dalam merancang usulan program pembangunan sehingga berkeadilan,” kata Azhari Hasan seperti dikutip Hasan Basri.(*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Kisah Inspiratif Tiga Penyandang Disabilitas di Aceh, dari Melawan Bullying Hingga jadi CPNS Terbaik

WOW TODAY:

Tags:
Raffi AhmadNagita SlavinaRafatharBioskopRans Entertainment
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved