Kabar Tokoh
Kerusuhan 22 Mei Disamakan dengan 1998, Luhut: Beda, yang Cinta Jokowi Banyak
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan ada yang ingin menciptakan kerusuhan seperti tahun 1998.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Astini Mega Sari
"Kita tidak dibenarkan, setiap lima tahun ada pemilihan presiden, apa kita mengambil resiko menghambat pembangunan? Mengambil resiko bahwa kita bisa di adu domba, pecah dan sebagainya? Enggak ada itu," tegas Habibie.
Terkait itu, Habibie lantas membandingkan kerusuhan yang terjadi tahun 1998 silam.
• Mantan Ketua MK Hamdan Zoelva Jelaskan Kemungkinan Gugatan BPN yang Ditolak Bawaslu Bisa Diterima MK
Diketahui bahwa tahun 1998 banyak terjadi aksi kerusuhan dan merupakan tahun di mana Habibie menjadi presiden untuk menggantikan Presiden Soeharto.
"Dan kalau disamakan dengan keadaan waktu bapak tahun 1998, it's not true," ungkap Habibie.
"Banyak laporan Anda tahu sendiri, tidak ada, ini ada masalah, lho dua orang, ada yang bilang sama saya, 'Pak kenapa hanya dua itu?', lo kamu yang tentukan mekanismenya."
"Kalau enggak benar mau lebih banyak silakan tentukan, kalau enggak cukup fraksinya lha harus dalam hari ini juga diberikan kemungkinan ditentukan oleh yang tidak interested pada politik."
"Dia harus dibuat, dia juga boleh, jadi kita mempunyai alternatif ini," imbuhnya.
• Fadli Zon Jelaskan Ada Kemungkinan Inisiatif dari Daerah terkait Ambulans Gerindra Angkut Batu
Ia menambahkan bahwa pilpres merupakan ujung tombak bangsa bagi para penerus untuk membawa negara menjadi lebih baik lagi.
"Saya sampaikan ini adalah ujung tombaknya generasi penerus," tandasnya.
Simak videonya dari menit 7.50:
(TribunWow.com/Atri)
WOW TODAY: