Kabar Ibu Kota
Kerusuhan Aksi 22 Mei, Siswa SMK yang Tertembak Mengaku Ikut Demo karena Ingin Perang
Lima orang pelajar SMK ikut dibawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan, bersama 15 korban luka lainnya.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Lima orang pelajar SMK ikut dibawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan, bersama 15 korban luka lainnya.
Para siswa SMK tersebut terkena luka tembak di dada, pinggul, hingga pantat.
Para siswa tersebut mengaku ikut dalam aksi 22 Mei karena ingin perang.
Mereka diketahui ikut aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh di flyover Slipi.
I, salah seorang di antaranya mengatakan, dirinya ikut demo bersama keempat temannya.
"Sekolah libur, saya ikut demo karena ingin perang," aku I yang bergegas meninggalkan rumah sakit seusai mendapat perawatan dari suster di IGD RS Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Pantauan Wartakotalive.com, seusai menjalani perawatan, I beserta teman-temannya kembali melebur bersama peserta aksi yang secara tiba-tiba melintasi kawasan Abdul Muis, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
• Mantan Ketua MK Mahfud MD Jelaskan Prabowo Bisa Berbalik Ungguli Jokowi dengan Perolehan 55 Persen
Hingga pukul 14.48, jumlah korban yang berhasil ditangani RS Budi Kemuliaan mencapai 70 orang yang kebanyakan mengalami luka tembak.
Sebelumnya, korban kericuhan aksi 22 Mei terus bertambah. Kebanyakan dari mereka mengeluhkan sakit di bagian tenggorokan serta mata, akibat terkena gas air mata.
Salah satu korban gas air mata itu adalah Fikri (25).
Sejak kedatangannya ke IGD RS Budi Kemuliaan menggunakan ambulans, Fikri terus menerus nangis sambil memejamkan mata lantaran matanya sakit dan sulit dibuka.
Sembari dibantu suster yang terus berjaga di IGD sejak pagi, mata Fikri terlihat dibungkus baju putih yang tak lain merupakan baju yang dikenakan Fikri saat mengikuti demo.
"Mata saya, kenapa ini mata saya? Tolong!" teriak Fikri histeris.
Seorang suster berusaha menenangkan Fikri dengan mengatakan bahwa matanya terkena gas air mata.
"Iya, itu perih karena gas air mata," jelas suster.