Breaking News:

Pilpres 2019

Sikap Partai Demokrat setelah Sejumlah Kadernya Ungkap Alasan Mundur dari Barisan Prabowo-Sandi

Sejumlah elite Partai Demokrat merasa geram atas pernyataan netizen di media sosial.

Editor: Claudia Noventa
Kompas.TV
Ketua Umum Demokrat SBY dan Capres Prabowo 

Sejumlah elite Demokrat lain juga menyampaikan kekecewaan atas sikap netizen ini melalui akun Twitter masing-masing, mulai dari Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik dan Andi Arief.

Alasan Jansen Sitindaon Tak Nyaman dan Ingin Mundur dari Barisan Prabowo, Singgung Ani Yudhoyono

Keluar dari Koalisi Prabowo-Sandi?

Atas situasi ini, beberapa elite Demokrat mengeluarkan pernyataan keras terkait sikap pribadinya.

Jansen Sitindaon mengatakan hal ini seharusnya menjadi bahan pertimbangan bagi partai mengnenai kelanjutan koalisi.

"Situasi ini jelas menjadi bahan pertimbangan kami apakah kami masih pantas terus berada di koalisi Prabowo ini atau segera mundur saja dari koalisi ini," ujar Jansen.

Namun, secara kelembagaan hal itu harus diputuskan oleh ketua umum. 

Meski demikian, Jansen pribadi mengaku sudah tidak ingin berada pada barisan Prabowo-Sandiaga lagi.

"Tapi kalau ditanya sikap pribadi saya sebagai kader, maka saya sungguh sudah tidak nyaman dengan keadaan ini. Dan saya pribadi akan pamit baik baik mundur dari barisan Pak Prabowo ini," kata anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga ini.

Sementara itu, Ferdinand juga menyampaikan hal senada.

Dia menyatakan berhenti mendukung Prabowo-Sandiaga.

Ferdinand juga mengaku akan menyarankan kepada partai untuk keluar dari koalisi ini.

"Saya akan minta kepada partai agar juga berhenti mendukung 02. Tapi sekali lagi itu keputusan partai, tapi keputusan pribadi saya sudah saya nyatakan (berhenti dukung Prabowo-Sandiaga)," ujar Ferdinand. 

Ferdinand Nyatakan Berhenti Dukung Prabowo-Sandi, Kembali Singgung Istilah Setan Gundul

Sampai 22 Mei 

Di tengah kegusaran elite Demokrat, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menekankan sikap partainya dalam Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.

Kata dia, koalisi akan berakhir seiring pengumuman hasil Pemilu Serentak 2019.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved