Breaking News:

Terkini Nasional

Densus 88 Tangkap 68 Teroris selama 2019, Rencanakan Serangan pada 22 Mei hingga Imbauan Polisi

Polri terus melakukan melakukan upaya penangkapan atau preventive strike terhadap terduga terorisme.

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TribunJabar
Ilustrasi Densus 88 

TRIBUNWOW.COM - Sepanjang tahun 2019, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri telah menangkap sebanyak 68 terduga terorisme jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Seorang teroris menyebut bahwa dirinya akan merencanakan serangan pada 22 Mei 2019 saat pengumuman hasil rekapitulasi KPU.

"Kami melakukan upaya paksa kepolisan penangkapan terhadap 68 tersangka," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal M Iqbal saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2019).

Ada Potensi Aksi Teroris, Polri Imbau Masyarakat Tak Turun ke Jalan pada 22 Mei

Berikut fakta-fakta terkait penangkapan terduga teroris sepanjang 2019 yang dirangkum Kompas.com:

1. Penangkapan paling banyak di bulan Mei

Iqbal merinci, ada empat terduga teroris yang ditangkap pada Januari 2019.

Kemudian, pada Februari 2019, terdapat satu tersangka yang ditangkap.

Sementara, pada Maret 2019, sebanyak 20 tersangka yang ditangkap dan 14 terduga teroris selama bulan April 2019.

Sementara, pada Mei ini ditangkap sebanyak 29 orang terduga teroris.

Angka ini menjadi angka paling tinggi bagi Polri dalam menangkap anggota jaringan teroris.

Tangkap 9 Teroris, Polisi Sebut akan Beraksi di Kerumunan Massa saat KPU Umuman Hasil Pemilu 22 Mei

2. Beberapa terduga teroris pernah Ke Suriah

Dari 29 tersangka yang ditangkap selama Mei 2019, sebanyak 18 tersangka ditangkap di Jakarta, Bekasi, Karawang, Tegal, Nganjuk, dan Bitung.

Sementara itu, 11 tersangka lainnya ditangkap di Jakarta, Grobogan, Sukoharjo, Sragen, Kudus, Jepara, Semarang, dan Madiun.

Dari 11 tersangka, 9 terduga teroris merupakan anggota aktif JAD.

Mereka telah mengikuti pelatihan di dalam negeri dan selanjutnya berangkat ke Suriah sebagai Foreign Terrorist Fighter (FTF).

Adapun, dua orang lainnya merupakan deportan.

"Keterlibatan 2 tersangka yaitu deportan, mereka ini deportan, hijrah ke Suriah dan mereka belajar membuat bom asap di Camp Aleppo," kata Iqbal.

Ditangkap Densus 88 Antiteror, Terduga Teroris di Grobogan Menjerit Kepanasan

3. Diduga berencana serang kerumunan massa saat 22 Mei 2019

Menurut keterangan polisi, salah satu peran terduga teroris tersebut yaitu berencana memanfaatkan momen hasil pengumuman rekapitulasi resmi Pemilu 2019 oleh KPU pada 22 Mei 2019.

"Keterlibatan tersangka kelompok JAD, yaitu menyembunyikan DPO JAD di Lampung, merencanakan aksi amaliyah atau teror dengan menyerang kerumunan massa pada 22 Mei mendatang dengan menggunakan bom," ujar Iqbal.

4. Pengakuan seorang terduga teroris

Polri menayangkan sebuah video yang memperlihatkan seorang terduga teroris yang mengaku akan melakukan aksi dengan memanfaatkan momentum pengumuman penetapan pemenang Pemilu 2019 pada 22 Mei 2019.

Dalam video tersebut, seorang terduga teroris yang mengaku berinisial DY alias Jundi alias Bondan mengungkapkan rencana penyerangannya pada 22 Mei 2019.

Ia juga mengaku telah merangkai bom untuk melancarkan aksinya tersebut.

DY alias Jundi menilai momentum tersebut tepat untuk melakukan serangan.

Alasannya, proses demokrasi dikatakan tidak sesuai dengan keyakinannya.

"Yang mana pada tanggal tersebut sudah kita ketahui bahwa di situ akan ada kerumunan massa yang merupakan event yang bagus untuk saya untuk melakukan amaliyah, karena di situ memang merupakan pesta demokrasi yang menurut keyakinan saya adalah sirik akbar yang membatalkan ke-Islaman. Yang termasuk barokah melepas diri saya dari kesyirikan tersebut," tutur dia.

Pak RT Terduga Teroris di Semarang Ditangkap Densus 88 saat Beli Obat Batuk di Apotek, Istri Syok

5. Polri imbau masyarakat tak turun ke jalan pada 22 Mei

Polri mengimbau masyarakat agar tidak turun ke jalan atau melakukan aksi saat pengumuman rekapitulasi hasil Pemilu 2019 pada 22 Mei 2019.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal M Iqbal mengatakan, imbauan ini disampaikan karena adanya terduga teroris yang diduga akan memanfaatkan momentum tersebut.

"Pada tanggal 22 Mei, masyarakat kami imbau tidak turun (ke jalan), ini akan membahayakan. Karena mereka (kelompok terduga teroris) akan menyerang semua massa, termasuk aparat," kata Iqbal. (Kompas.com/Devina Halim)

WOW TODAY:

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Fakta Penangkapan 68 Terduga Teroris Selama Tahun 2019, Rencana Serang 22 Mei"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved