Pilpres 2019
JARI 98 Sebut Prabowo Harus Diselamatkan dari Penumpang 'Gelap': Para Pembisiknya Itu Berbahaya
Meski ada pembisik itu di belakang sosok capres 02, namun Willy meyakini Prabowo Subianto adalah sosok gentlemen dan bisa legowo menerima hasil KPU.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) Willy Prakarsa, turut angkat bicara soal perkembangan Pilpres 2019 saat ini.
Menurut Willy, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto harus diselamatkan dar penumpang "gelap".
Willy menyampaikan, para penumpang "gelap" atau pembisik yang berusaha "menunggangi" Prabowo berbahaya.
"Menurut saya Prabowo harus diselamatkan dari penumpang "gelap". Para pembisik-pembisiknya itu berbahaya sekali," kata Willy dalam diskusi bertajuk 'Waspada Penumpang Gelap di Penghujung Pengumuman Hasil Pemilu 2019', di kawasan Cikini, Menteng Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2019).
Meski ada pembisik itu di belakang sosok capres 02, namun Willy meyakini Prabowo Subianto adalah sosok gentlemen dan bisa legowo menerima hasil pengumuman KPU, tanggal 22 Mei mendatang.
• Kubu Prabowo-Sandiaga Tolak Teken Pleno dan Sampaikan Keberatan meski Menang Signifikan di Jabar
"Kita positif thinking saja, Prabowo bisa menjadi sosok negarawan. Aparat keamanan harus berani libas para penumpang gelap yang mau merongrong kedaulatan NKRI," ucap dia.
Sementara itu, masih dalam kesempatan yang sama, pengamat intelijen Stanislaus Riyanta mengira para penumpang gelap yang ia cirikan berasal dari kelompok radikal, akan memanfaatkan momentum pengumuman hasil Pemilu untuk menonjolkan diri.
Mereka akan dimanfaatkan, dengan cara membangkitkan rasa emosional yang terpendam selama ini.
"Mereka tidak peduli politik tetapi mereka mencari momentum. Kebanyakan mereka di manfaatkan dan dibangkitkan emosional nya," kata dia.

Apalagi, ada lapisan penumpang gelap yang paling berbahaya. Mereka berasal dari barisan sakit hati terhadap tindakan pemerintah era ini yang seakan mendiskreditkan kelompok-kelompoknya.
Selain itu, ada pula barisan sakit hati yang berasal dari peserta Pemilu itu sendiri. Pihak-pihak yang sudah habis materi dan tenaga, ternyata kalah dalam Pemilu bakal meluapkan perasaan emosionalnya pada hari pengumuman pemenang Pemilu besok.
"Barisan sakit hati ini sangat berbahaya. Maka kita jangan membuatkan momentum dan arena kepada mereka," ucapnya.
Namun menurut Stanislaus, wacana people power yang selama ini digaungkan oleh gerbong 02 tidak akan terjadi.
• Mahfud MD Sebut Prabowo-Sandi Bisa Menangi Pilpres 2019 meski Kalah dalam Penghitungan KPU
Alasannya, koalisi partai yang tergabung di dalamnya sudah tidak lagi akur. Semisal Partai Demokrat dengan Partai Gerindra yang tak seirama pada beberapa sikap politik belakangan ini.
"Mereka saja tidak akur. People power tidak akan terjadi," jelas Stanislaus.