Terkini Daerah
Sugeng Diduga Gangguan Jiwa lantaran Suka dengan Adiknya, Tetangga Tak Kaget saat Ia Jadi Tersangka
Misteri penemuan mayat berjenis kelamin wanita di Pasar Besar, Kota Malang pada Selasa (14/5/2019) lalu memasuki babak baru.
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Rekarinta Vintoko
Hal tersebut ia ungkapkan ketika melihat tulisan yang ditulis oleh pelaku mutilasi di lokasi kejadian serta di tubuh korban.
Berdasarkan keterangan Luthfi, jenis font yang digunakan dalam tulisan di lokasi kejadian, serta kata-kata yang ada di tulisan tersebut hampir mirip dengan yang ditulis Sugeng di tempat tinggalnya.
"Saya sudah menduga kalau pelakunya itu Sugeng."
"Karena setiap hari kalau saya ke masjid pasti melewati rumah yang ditinggali sugeng. Jadi saya tahu persis," sebut Luthfi.
• 5 Fakta Terduga Pelaku Mutilasi Wanita di Pasar Besar Malang, Tingkah Anehnya Diungkap Tetangga

Untuk diketahui, Sugeng kini tiap malamnya tidur di samping rumah kosong yang terletak di Jalan Jodipan Wetan Gang Ill RT 02 RW 06.
Di rumah kosong tersebut, Sugeng juga menuliskan sejumlah kalimat-kalimat aneh.
Dalam kalimat tersebut disebutkan pula nama Tuhan serta beberapa anggota keluarganya.
Kalimat yang tertulis di rumah kosong tersebut di antaranya:
"Dendam sang arwah, Sugeng Angga Santoso"
"Melalui para utusan Allah SWT besok kalau aku mati, pembalasannya lebih kejam"
• Sosok Sugeng, Pria Pemutilasi Wanita di Pasar Besar Malang, Dikenal Negatif dan Pernah Aniaya Istri
Kalimat yang dituliskan Sugeng di rumah yang ditinggalinya itu layaknya pengungkapan dendam.
"Entah itu dendam dengan warga, keluarganya, atau merasa seperti dikucilkan setelah diusir oleh warga," tukasnya.
Luthfi mengatakan bahwa Sugeng diketahui sering berinteraksi dengan anak-anak kecil di lingkungan tersebut.
Ia suka menyapa anak-anak, dan anak-anak di kawasan tersebut tak ada yang merasa takut dengannya.
Hal tersebut lantaran Sugeng kerap kali mengajak mereka untuk bercanda.

• Video Pengakuan Terduga Pelaku Mutilasi Wanita di Malang: Dia Bilang Enggak Kuat, Mending Mati