Breaking News:

Pilpres 2019

Jubir TKN Arya Sinulingga Nilai BPN Prabowo-Sandi Tidak Konsisten soal Data

TKN Jokowi-Maruf menanggapi soal data hitungan internal BPN Prabowo-Sandi yang mengunggulkan capres-cawapres Prabowo-Sandi.

Kompas.com/Abba Gabrillin
Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga 

TRIBUNWOW.COM - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengklaim pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi menang 54,24 persen suara.

Dari data hitungan internal BPN Prabowo-Sandi, pasangan capres-cawapres nomor urut 01 hanya mendapat 44,14 persen suara.

Menanggapi data hitungan internal itu, Jubir TKN Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin Arya Sinulingga hasil tersebut berbanding terbalik dengan rekapitulasi suara sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Jubir TKN Arya Sinulingga: Kami Tantang BPN Buka Data C1 di Semua TPS

Berdasarkan rekapitulasi suara KPU, mengunggulkan Jokowi-Ma'ruf 56,14 persen dibandingkan Prabowo-Sandiaga 43,86 persen.

Arya mencurigai data kubu Prabowo karena suara yang masuk baru 54 persen.

Ia menuding, Prabowo menang karena hanya mengambil data di Provinsi yang dimana Paslon 02 menang.

Belum lagi, Arya menilai suara masuk itu tidak konsisten karena sebelumnya klaim menang di angka 62 persen saat suara masuk di internal BPN 40 persen.

"Ini kejanggalan mereka bahwa tidak konsisten dengan data yang mereka miliki. Ini membuat kita yakin apa yang mereka sampaikan selama ini itu adalah banyak bolongnya," ujar Arya saat jumpa pers di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2019).

Dua Anggota TKN Spontan Buka Kedua Tangannya saat BPN Sebut Timnya Cepat Sekali Ditangkap Kepolisian

Politisi Partai Perindo ini pun menyoroti tuduhan kecurangan Prabowo terkait penggelembungan suara di Jawa Timur.

Kubu Prabowo, kata Arya, mencontohkan perbandingan suara sah di Pilkada Jatim 2018 dengan Pilpres 2019 yang meningkat kendati jumlah DPT sama di kisaran 30 juta orang.

Ia menilai kenaikan suara sah di Pilpres naik karena tingkat partisipasi berbeda.

Diketahui, Pilkada Jatim sebesar 69,54 persen, sedangkan Pilpres 80 persen.

Sementara, lanjut Arya, di wilayah lain tidak disoroti oleh kubu Prabowo.

Padahal tingkat partisipasi sama-sama naik. Wilayah itu hanya di tempat Prabowo menang seperti di Jawa Barat dan Sumatera Barat.

"Tapi karena mereka menang, tidak mereka apa-apakan. Itu kenapa ga dibilang sebagai data siluman?" ucap Arya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved