Terkini Daerah
Teka-teki Korban Mutilasi di Malang, Polisi Dalami Nama, Lokasi yang Ada di Wasiat, dan Kaki Korban
Kasus mutilasi di Malang memasuki babak baru. Kepolisian mulai mendalami nama dan lokasi yang ada dalam tulisan wasiat di tempat kejadian.
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pihak kepolisian mendalami kasus mutilasi seorang wanita yang jasadnya ditemukan di Pasar Besar Kota Malang, pada Selasa (14/5/2019).
Tak hanya ditemukan potongan tubuh korban, di lokasi kejadian juga ditemukan beberapa tulisan yang seakan menjadi teka-teki yang harus dipecahkan dalam kasus pembunuhan sadis ini.
Dikutip dari SuryaMalang.com, setidaknya ada enam tulisan yang turut ditemukan di mana dua tulisan dalam secarik kertas, satu tulisan di dinding lokasi, sampai dua tulisan di masing-masing telapak kaki korban.
Dalam tulisan-tulisan tersebut, ada beberapa nama orang sampai dengan keterangan lokasi yang kemudian didalami oleh kepolisian.
Seperti nama 'Gereja Comboran' di telapak kaki korban.
Dan nama seperti Muharto 'Gang V', nama 'Sutijo', 'Suyitno', 'Wahyu', sampai nama 'Sugeng' di telapak kaki kanan korban.
"Kami masih menunggu tim dari Polda Jatim yang nanti akan membantu kami dalam pengembangan kasus ini," ucap Kapolres Malang Kota, Asfuri Rabu (15/5/2019).
• Perekam dan Penyebar Video HS, Pria yang Ancam Penggal Jokowi Berhasil Ditangkap
Asfuri menjelaskan bahwa saat ini ada enam saksi yang dimintai keterangan untuk mengungkapkan penyebab dan kronologi kematian korban.
Enam saksi tersebut yakni dua pedagang pasar besar, tiga orang pengawas, security, dan satu lainnya adalah warga yang melaporkan kehilangan keluarga.
"Kami telah memeriksa enam saksi, lima di antara saksi tidak mengarah ke terduga pelaku ataupun korban. Begitu juga dengan keluarga yang melapor ke Polresta pada Selasa (15/4) malam," ujarnya.
Demi mengungkap kasus pembunuhan mutilasi tersebut, kepolisian juga menerjunkan tim K-9 dan anjing pelacak untuk menemukan bukti baru.
"Kami berharap dengan adanya anjing pelacak ini setidaknya ada bukti temuan baru. Karena alat yang digunakan untuk membunuh korban hingga kini juga belum kami dapatkan," ujarnya.
• Komentar Perludem soal Prabowo yang akan Tolak Penghitungan Suara: Tantangan Bagi KPU

Isi Enam Pesan
Korban mutilasi yang diperkirakan berusia 34 tahun tersebut mempunyai tato permanen di masing-masing telapak kakinya.
Telapak kaki sebelah kiri bertuliskan kata 'Sugeng' sementara di telapak kaki kanan korban bertuliskan 'Wahyu yang ku trima dari gereja comboran bersama keluarga'.
Kebenaran soal tanda tato tersebut juga dijelaskan oleh Kanit Inafis Polres Malang Kota, Iptu Subandi, Selasa (14/5/2019).
"Betul ada tanda permanen seperti tato di telapak kaki. Tulisannya berbeda kaki kiri dan kanan," kata Iptu Subandi Kanit Inafis Polres Malang Kota, Iptu Subandi, Selasa (14/5/2019) dikutip dari SuryaMalang.com.
Tiga tulisan lainnya yang diduga ditulis oleh pelaku masing-masing dituliskannya dalam kertas dan juga dinding lokasi kejadian.
Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri menjelaskan bahwa ketiga tulisan 'surat wasiat' tersebut saat ini diamankan untuk menjadi barang bukti.
"Ada tiga tulisan dan sudah kami amankan sebagai barang bukti," kata Asfuri, Selasa (14/5/2019).
• Teka-teki Korban Mutilasi di Pasar Besar Kota Malang, Ada Tiga Surat Wasiat Diduga Ditulis Pelaku
Dalam tiga surat yang diduga dibuat oleh pelaku tersebut seakan menjadi teka-teki atas kasus mutilasi tersebut.
'Orang ruwet lihat kalau akan menjelang mau meninggal dunia atau mati bahasa inggris is det siksaan penyakit komplikasi mati mengenaskan'.

Tulisan lainnya dituliskan pada sebuah kertas dengan menggunakan tinta merah.
'Pusat ruwetanmu di manapun berada yang buat sarang ruwet-ruwetanmu semua terbukti jadi ruwetnya mayat ratusan juta mayat terbelah sama keranda yang dipikul pendosa innalillahi wainalilahi rojiun ikannya ruwet-ruwet siyita + suyitno jadi seluruh se Malang Raya Kota Malang Jawa Timur'.

Dan satu wasiat lainnya dituliskan dalam selembar kertas lain dengan pesan yang hampir mirip, yakni soal orang jahat akan mendapat balasan yang setimpal.

• Mayat Wanita Ditemukan Bersama Adiknya dalam Kondisi Telanjang, Suami Korban Sempat Tutupi Kematian
Kondisi Jasad saat Ditemukan
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh pedagang yang ada di dekat Pasar Baru.
Trisno, saksi mata awalnya mengaku bahwa mencium bau busuk yang dikiranya bangkai tikus.
"Warga mengira ada bangkai tikus karena bau busuk sekali. Ternyata ada potongan kaki dan tangan," kata Trisno Selasa (14/5/2019) dikutip dari Surya Malang.
"Pemilik toko yang di bawah kemudian ke atas karena sumbernya di atas. Ternyata bukan bangkai tikus tapi potongan tubuh manusia," tambahnya.
Menemukan potongan tubuh manusia, warga kemudian melaporkannya ke Polres Malang Kota.
Saat ditemukan, tubuh korban terpotong menjadi enam bagian dan ditemukan di tiga titik yang berbeda.
Potongan kedua kaki korban ditemukan di tangga sisi timur dengan potongan tangan.
Kedua kaki korban ditemukan terbungkus kresek putih dengan bercak darah yang masih menempel.
• Ayah Perkosa Putrinya dari Kecil hingga Beranjak Remaja, Terungkap setelah 30 Tahun Berlalu

Sementara kepala dan tubuh korban masing-masing ditemukan di tangga tengah lokasi dan juga di kamar mandi dan terbungkus kresek hitam dan putih.
"Kalau kaki agak dekat berhimpitan. Tangannya terpisah. Tapi masih di satu lokasi," kata Kapolres Malang Kota, Asfuri Selasa (14/5/2019).
Hasil olah TKP Polres Malang Kota, jasad wanita tersebut diperkirakan sudah tewas sejak empat hari yang lalu.
"Saat ditemukan, mayat hanya memakai celana dalam," ucap Asfuri.
Di jasad korban mutilasi tersebut, kepolisian juga menemukan tato di bagian telapak kakinya.
Tato tersebut masing-masing ada di telapak kaki kiri dan kaki kanan korban.
Di bagian kaki sebelah kiri, ditemukan tato permanen bertuliskan 'Sugeng' sementara kaki sebelah kanan bertuliskan 'Bertemu dengan keluarga gereja comboran bersama saudara'.
"Betul ada tanda permanen seperti tato di telapak kaki. Tulisannya berbeda kaki kiri dan kanan," kata Kanit Inafis Polres Malang Kota, Iptu Subandi, Selasa (14/5/2019).
Saat ini kondisi jari mayat juga masih mengeras sehingga belum bisa dilakukan identifikasi lebih lanjut.
"Tadi kami injeksi cairan supaya jarinya melunak. Kalau nanti belum bisa kami rendam. Bagian lain selain jari itu membusuk. Termasuk tubuh dan kaki," ucap Iptu Subandi.
WOW TODAY:
(TribunWow.com)