Breaking News:

Pilpres 2019

BPN Beberkan Alasan Tak Ungkap Data Kecurangan Pemilu saat Rapat Rekapitulasi dengan KPU: Percuma

Jubir BPN, Andre Rosiade membeberkan alasan kubunya tidak mengungkapkan data kecurangan saat rapat pleno rekapitulasi bersama KPU.

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Tribunnews/Jeprima
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat memberikan keterangan pers terkait perolehan suara di exit poll internal tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019). Pada keterangan pers tersebut Prabowo mengklaim dirinya mengungguli pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin. 

Tanggapan KPU soal Kubu 02 Tak Ungkapkan Data saat Rapat Rekapitulasi

Sementara diberitakan dari Kompas.com, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan menanggapi soal kubu 02 yang tak mengungkapkan data kecurangan ketika rapat pleno rekapitulasi dilakukan di kantor KPU.

Hal itu bermula saat Wahyu mengomentari pernyataan Capres 02, Prabowo Subianto yang menyatakan akan menolak hasil penghitungan suara Pilpres 2019.

Wahyu menilai bahwa pernyataan itu tak sejalan dengan sikap saksi kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat ikut rapat pleno rekapitulasi nasional di kantor KPU.

Disampaikannya, saat rapat tersebut, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi belum pernah mengungkapkan data hasil pilpres milik mereka yang diklaim datanya sangat berbeda dengan penghitungan KPU.

 Sebut akan Kumpulkan Ahli Hukum, Prabowo: Saya akan Membuat Surat Wasiat

 

Komisioner KPU, Wahyu Setiawan
Komisioner KPU, Wahyu Setiawan ((KOMPAS.Com/Fitria Chusna Farisa))

 

Wahyu kembali menilai bahwa tak baik jika membangun narasi adanya kecurangan.

"Tidak bijak membangun narasi ada kecurangan, tetapi dalam rapat pleno rekapitulasi justru tidak menunjukkan data-data yang mereka miliki," jelas Wahyu.

"Membangun narasi kecurangan di luar rapat pleno rekapitulasi justru dikhawatirkan akan memperkeruh nalar publik."

"Harusnya sampaikan saja di rapat pleno jika ada data yang berbeda," sambungnya.

Menurutnya, saat rapat pleno rekapitulasi justru seharusnya dijadikan ajang untuk adu data terkait kepentingan hasil Pemilu 2019.

Sementara dikutip dari situs resmi KPU, hingga Rabu (15/5/2019) pukul 07.00 WIB, suara untuk real count pilpres 2019 yang masuk ke situng KPU adalah sebesar 82.35643 persen.

Dari hasil real count, pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin lebih unggul dari paasangan Prabowo-Sandi.

Jokowi-Ma'ruf Amin sebesar 56,24 persen atau dengan perolehan suara sebanyak 70.945.733.

Sementara Prabowo-Sandiaga mendapatkan 43,76 persen atau sebanyak 55.198.981 suara.

 Prabowo Mengaku Tak Ada Ambisi Pribadi Jadi Presiden: Kalau Ditanya, Saya Inginnya Istirahat

Pernyataan Prabowo akan Tolak Pernghitungan Suara

Diberitakan sebelumnya, Prabowo sempat menyatakan sikap akan menolak hasil perhitungan suara Pilpres 2019.

Halaman
123
Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved