Pemilu 2019
Kisah Tiga Petugas KPPS yang Meninggal Dunia, Keluarga Ungkap Detik-detik sebelum Meninggal
Pemilu 2019 memakan korban sekitar 544 orang petugas pemilu atau Kelompok Penyelanggara Pemungutan Suara (KPPS). Ini kisah meninggalnya 3 anggota KPPS
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
Menjadi petugas di Pemilu 2019 bukan pertama kalinya bagi Ikin Sadiqin.
Sebelum pencoblosan, kata Dedeh, Ikin Sadiqin tak mengeluhkan sakit apapun.
Kesehatannya juga tampak normal.
Namun, Pemilu 2019 ini sangat menyedot waktu Ikin Sadiqin.
"Dia suka jadi petugas KPPS kalau ada Pemilu. Baru tahun sekarang penghitungan suara sampai subuh, dulu Pemilu paling sampai pukul 21.00 WIB," ujar Dedeh saat ditemui Tibun Jabar di rumahnya, Selasa (30/4/2019).
Ikin berangkat pada Rabu (17/4/2019) pagi hingga Kamis (18/4/2019) dini hari sampai selesai penghitungan suara.
Pada Minggu (20/4/2019), Ikin Sadiqin mengeluhkan sakit di seluruh badannya.
Kemudian, Ikin dilarikan ke rumah sakit Al Islam.
Di rumah sakit, Ikin sempat mengalami kejang.
"Seusai hari H pencoblosan di TPS, setelah tiga hari langsung sakit. Pertamanya ngerasa sakit, terus dibawa ke dokter, waktu dicek pakai alat tensi, kejang gitu."
• Reaksi Sandiaga Uno saat Disebut Pendukungnya sebagai Wakil Presiden Indonesia
2. Ismantara

Pria 53 tahun itu meninggal dunia pada Jumat (19/4/2019).
Sebelum hari pencoblosan, Ismantara tidak mengeluhkan rasa sakit walaupun ia makan kurang teratur dan hanya makan makanan ringan.
Berdasarkan tayangan Rosi di Kompas TV, anak Ismantara, Hilarius Indra Hermawan menceritakan sang ayah pulang malam sehari sebelum tanggal 17 April 2019.
Ismantara mengaku memperisapkan kotak suara dan mengambil berkas-berkas.