Kabar Ibu Kota
Bahas Pemindahan Ibu Kota, Jokowi Sebut Daerah Sudah Siap hingga Tak akan Bebani APBN
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas soal wacana pemindahan Ibu Kota dalam acara buka puasa dengan pimpinan lembaga tinggi negara di Istana Negara.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas soal wacana pemindahan Ibu Kota dalam acara buka puasa dengan pimpinan lembaga tinggi negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/5/2019).
Seperti dikutip dari rilis yang TribunWow.com terima, Senin (6/5/2019), dalam pembahasan itu, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah memiliki tekad dan keseriusan untuk mewujudkan wacana tersebut.
Pasalnya, terang Jokowi, wacana pemindahan ibu kota ini sudah dicetuskan sejak era presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno.
• Bahas Pilihan Politik, Gatot Nurmantyo Mengaku Pernah Ditawari Jadi Menteri Pertahanan Jokowi
"Kita serius dalam hal ini karena sejak 3 tahun yang lalu sebetulnya telah kita bahas internal. Kemudian 1,5 tahun yang lalu kami minta Bappenas untuk melakukan kajian-kajian yang lebih detail baik dari sisi ekonomi, sosial-politik, dan dari sisi lingkungan," tegas Jokowi.
Jokowi juga memaparkan pada para pemimpin lembaga tinggi negara yang hadir di acara buka bersama itu tentang apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk menjalankan wacana tersebut.
Dijelaskan Jokowi, ada tiga alternatif daerah yang sudah menyiapkan lahannya.
"Ada yang 80.000 hektare, ada yang sudah menyiapkan 120.000 hektare, ada juga yang 300.000 hektare yang telah disediakan meskipun belum kita putuskan yang mana yang ingin kita pakai," papar Jokowi.
Perlu diketahui, DKI Jakarta sendiri sebagai ibu kota negara Indonesia memiliki wilayah seluas kurang lebih 66.000 hektare.
Dengan demikian, lahan yang disiapkan di tiga alternatif daerah itu dirasa sudah lebih dari cukup untuk membangun sebuah kota yang dikhususkan bagi urusan pemerintahan.
"Apa yang sudah tersedia ini lebih dari cukup kalau hanya dipakai sebagai ibu kota pemerintahan. Artinya ini tinggal memutuskan," ungkap Jokowi.
Jokowi menjelaskan, pemindahan ibu kota perlu dilakukan, karena sebaran penduduk di Indonesia saat ini terpusat hanya di Pulau Jawa.
Tercatat, 57 persen jumlah keseluruhan penduduk Indonesia berada di Pulau Jawa.
• Ferdinand Hutahaean: Kalau Pak Jokowi Menang, Kerja Sama dengan Koalisi Prabowo Berakhir
Di Pulau Sumatera didiami oleh kurang lebih 21 persen total penduduk.
Sementara sisanya tersebar di pulau-pulau lainnya.
Karenanya, persoalan sebaran penduduk ini harus mulai dipikirkan bersama-sama oleh seluruh pemangku kepentingan dan pihak terkait.