Terkini Daerah
Viral Coklat Mermaid Seharga Rp 500 Bawa Petaka dan Buat Anak Tewas, Hasil Uji BPOM Sudah Keluar
Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kota Semarang langsung bergerak melakukan uji coba laboraturium untuk mengetahui kandungan coklat itu.
Editor: Lailatun Niqmah
Dikutip dari TribunJateng.com, Taufiq menjelaskan bahwa sang anak awalnya membeli permen tersebut di warung dekat rumah.
"Anak saya bersama tiga temannya, membeli cokelat di warung, pada Rabu (24/4/2019) sore," kata Taufiq.
"Selang satu jam setelah makan cokelat tersebut, ia muntah-muntah dan mengeluarkan keringat dingin," jelasnya Kamis (25/4/2019).
Mendapati kondisi sang anak, Taufiq langsung membawa korban ke RS Bendan Pekalongan.
Namun, di tempat itulah, Jesika menghembuskan nafasa terakhirnya.
• Seorang Dokter Ditangkap karena Sebarkan Virus HIV Lewat Jarum Suntik, 65 Korbannya Anak-anak
Dijelaskan oleh Taufiq, sebelum menghembuskan nafas terakhir, Jesika sempat mengungkapkan keinginannya bersekolah.
"Anak saya sebelum meninggal meminta untuk didaftarkan sekolah, dan akan masuk sekolah Agustus mendatang," papar Taufiq.
"Hingga kini saya masih teringat akan permintaannya untuk sekolah," katanya.
Tak hanya Jesika, korban lain yang turut mengonsumsi permen tersebut adalah Nur Syafia Rahma (5).
Saat ini Syafia Rahma sedang mendapatkan perawatan intensif di RS Budi Rahayu.
Ditemani sang ibu, Nur Rose Firdaus (28), Syafia mengaku membeli cokelat tersebut lantaran tertarik bungkusnya yang bergambar putri duyung dan juga berwarna-warni.
"Saya makan cokelat itu bersama teman saya," papar Syafia, Kamis (25/4/2019).
Setelah mengonsumsi cokelat tersebut, Syafia mengaku merasakan pusing dan juga mual.
"Setelah membeli cokelat, saya bersama Jesika memakannya di rumah. Saya dan Jesika menghabiskan masing-masing satu cokelat, setelah itu saya merasa pusing dan mual, lalu saya dibawa ibu untuk berobat ke rumah sakit," ujar Syafia.
Hal tersebut turut dibenarkan oleh Nur Firdaus, orang tua Syafia.