Tips Kesehatan
Gejala Stroke Bisa Menyerang pada Usia Remaja, Bagaimana Cara Mencegahnya?
Waspada! Gejala stroke kini bisa menyerang orang-orang dalam rentang usia remaja. Bagaimana cara mencegahnya?
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Gejala stroke kini bisa menyerang orang-orang dalam rentang usia remaja.
Bagaimana cara mencegahnya?
Berikut adalah tujuh cara untuk mengendalikan risiko stroke sejak dini, seperti dikutip TribunWow.com dari Health.harvard.edu:
1. Turunkan tekanan darah
Tekanan darah tinggi adalah faktor yang sangat berpengaruh pada gejala stroke.
Jika kamu mempunyai tekanan darah tinggi, maka tubuhmu memiliki risiko stroke empat kali lipat lebih besar jika kamu tidak mengontrolnya.
Tekanan darah tinggi adalah kontributor terbesar terhadap risiko stroke pada pria dan wanita.
Untuk mencegahnya, pertahankan tekanan darah kurang dari angka 135/85.
Tetapi bagi sebagian orang, mungkin tekanan darah yang agresif (seperti 140/90) lebih tepat.
• Nyeri Seluruh Badan dan Mood Swings Tanpa Sebab? Bisa Jadi karena Estrogen Rendah, Ini Tandanya
Cara menurunkan tekanan darah:
Kurangi garam dalam makananmu hingga tidak lebih dari 1.500 miligram sehari (sekitar setengah sendok teh).
Hindari makanan tinggi kolesterol, seperti burger, keju, dan es krim.
Makanlah 4 hingga 5 cangkir buah dan sayuran setiap hari, satu porsi ikan sebanyak dua hingga tiga kali seminggu.
Serta beberapa porsi harian biji-bijian utuh dan susu rendah lemak.
Selain itu, berolahraga lah setidaknya 30 menit sehari, dan lebih banyak lagi, jika memungkinkan.
Berhenti merokok dan jika perlu minumlah obat tekanan darah.
• 10 Tips untuk Memelihara Kesehatan Mentalmu agar Bisa Hadapi Masa-masa Sulit
2. Turunkan berat badan
Obesitas, serta komplikasi yang terkait dengannya (termasuk tekanan darah tinggi dan diabetes), meningkatkan peluang terkena stroke.
Jika kamu mengalami obesitas, kehilangan 10 pon saja dapat memiliki dampak nyata pada risiko stroke.
Walaupun indeks massa tubuh ideal (BMI) adalah 25 atau kurang, batas itu mungkin tidak realistis untuk tubuh kamu.
Datangilah dokter langgananmu untuk membuat strategi penurunan berat badan pribadi.
Cara menurunkan berat badan:
Cobalah untuk makan tidak lebih dari 1.500 hingga 2.000 kalori sehari (tergantung pada tingkat aktivitas Anda dan BMI Anda saat ini).
Tingkatkan jumlah latihan yang Anda lakukan dengan sejumlah aktivitas olahraga seperti berjalan, bermain golf, atau bermain tenis, dan dengan menjadikan olahraga sebagai kebiasaanmu setiap hari.
• Cara Sederhana Mengobati Diare, Perbanyak Minum dan Hindari Beberapa Makanan Ini
3. Lebih banyak berolahraga
Olahraga berkontribusi untuk menurunkan berat badan dan menurunkan tekanan darah, berfungsi pula sebagai peredam stroke independen.
Berolahraga lah dengan intensitas sedang, setidaknya sebanyak lima hari seminggu.
Cara agar bisa lebih banyak berolahraga:
Berjalan-jalanlah di sekitar lingkungan kamu setiap pagi setelah sarapan.
Memulai klub kebugaran (gym) dengan teman-teman.
Saat berolahraga, usahakan untuk mencapai tingkat pernapasan yang cukup keras, tetapi kamu masih bisa bicara.
Gunakan tangga alih-alih lift saat kamu bisa.
Jika kamu tidak memiliki waktu 30 menit berturut-turut untuk berolahraga, lakukanlah dalam beberapa kali sehari, dengan intensitas waktu 10 hingga 15 menit.
• 15 Tanda-tanda Infeksi Sinusitis, Demam dan Hidung Tersumbat Patut Dicurigai
4. Kurangi minumminuman ber alkohol
Mengurangi mengkonsumsi alkohol dapat mengurangi risiko stroke.
"Studi menunjukkan bahwa jika Anda minum sekitar satu gelas per hari, risiko Anda mungkin lebih rendah," kata Dr. Rost.
"Begitu Anda mulai minum lebih dari dua minuman per hari, risiko Anda naik sangat tajam."
Jangan minum alkohol atau minumlah secukupnya.
Cara mengurangi minum minuman beralkohol:
Minum tidak lebih dari satu gelas alkohol sehari.
Jadikan anggur merah sebagai pilihan utama, karena mengandung resveratrol, yang dianggap melindungi jantung dan otak.
Perhatikan ukuran porsi minum kamu.
Standar minum alkohol adalah segelas anggur 5 ons, bir 12 ons, atau 1,5 gelas minuman keras.
• Sering Mengantuk saat Menjalankan Puasa di Bulan Ramadan? Berikut 6 Cara Mengatasinya
5. Berhenti merokok
Merokok mempercepat pembentukan gumpalan dalam darah.
Merokok akan mengentalkan darah kamu, dan meningkatkan jumlah penumpukan plak di arteri.
"Seiring dengan diet sehat dan olahraga teratur, berhenti merokok adalah salah satu perubahan gaya hidup paling kuat yang akan membantu Anda mengurangi risiko stroke secara signifikan," kata Dr. Rost.
Cara agar bisa berhenti merokok:
Mintalah saran dokter terpercayamu tentang cara yang paling tepat bagi Anda untuk berhenti.
Gunakan alat bantu berhenti merokok, seperti pil atau patch nikotin, konseling, atau obat-obatan.
Jangan menyerah. Kebanyakan perokok perlu mencoba beberapa kali untuk berhenti. Lihat setiap upaya yang membawa kamu selangkah lebih dekat untuk berhasil mengalahkan kebiasaan itu.
(TribunWow.com)
Lihat berita lainnya di sini:
WOW TODAY: