Breaking News:

Kabar Tokoh

Alasan 3 Tokoh Pendukung Prabowo Temui Jokowi setelah Pilpres 2019, dari AHY hingga Zulkifli Hasan

Simak tujuan 3 tokoh pendukung Prabowo Subianto menemui Jokowi setelah Pilpres 2019, terbaru adalah AHY.

Editor: Claudia Noventa
Instagram/jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Merdeka, Kamis (2/5/2019) sore. 

"Masa masa krusial penghitungan suara ini, mari tetap jaga dan rekatkan persaudaraan kita sesama anak bangsa. Pilihan boleh beda, Merah Putih kita tetap sama," ujarnya.

Zulkifli Hasan mengingatkan semua pihak untuk menjaga persaudaraan meski pilihan politik berbeda.
Zulkifli Hasan mengingatkan semua pihak untuk menjaga persaudaraan meski pilihan politik berbeda. (Twitter @ZUL_Hasan)

Sebelumnya, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, sempat berbincang-bincang dengan Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/4/2019) siang, usai pelantikan Murad Ismail dan Barnabas Orno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku.

Sesuai pertemuan, kepada wartawan, Zulkifli mengaku mengeluhkan durasi Pemilu 2019 yang terlalu lama kepada Presiden Jokowi.

"Ya, kalau silaturahmi kan pasti banyak yang kita bicarakan, soal pemilu terlalu lama sampai 8 bulan, habis energi," kata Zulkifli kepada wartawan usai pelantikan.

Pertemuan Zulkifli dan Jokowi membuat banyak pihak berspekulasi bahwa PAN akan merapat ke Jokowi.

Namun, hal itu dibantah oleh Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno.

Eddy mengatakan, pertemuan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Presiden Joko Widodo adalah pertemuan biasa.

Menurut dia, PAN masih konsisten berada di Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.

Banyaknya KPPS Meninggal Dunia, Mendagri: Pelaksanaan Pemilu akan Dievaluasi

"Tidak perlu berspekulasi lebih jauh terkait pertemuan ini. Kita tetap konsisten berada di koalisi Adil Makmur," kata Eddy saat dihubungi Kompas.com, Jumat, (26/4/2019). 

Moeldoko

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membenarkan adanya pertemuan AHY dan Jokowi.

Moeldoko menyebut tak menutup kemungkinan adanya pembahasan mengenai koalisi pasca pilpres 2019.

Moeldoko mengatakan jika perlu adanya usaha untuk memperluas pertemanan untuk menguatkan koalisi.

"Ya bisa juga pastinya begitu (bicara koalisi), karena prinsipnya pemerintahan yang efektif itu sebanyak mungkin teman. Sebanyak mungkin koalisi yang semakin kuat," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis sore.

Seusai Dengar Penjelasan Sekjen FUI soal Ijtima Ulama III, Lihat Respons Ali Ngabalin

Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko saat sukuran kemenangan Jokowi-Ma'ruf di kantor DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2019) malam.
Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko saat sukuran kemenangan Jokowi-Ma'ruf di kantor DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2019) malam. (Fransiskus Adhiyuda/tribunnews.com)

Ia juga menegaskan jika politik bersifat dinamis.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)Joko Widodo (Jokowi)Zulkifli HasanPilpres 2019Prabowo Subianto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved