Pilpres 2019
Tanggapi Prabowo soal 'Tukang Survei Bohong Pindah ke Antartika', Yunarto Wijaya: Pak Prabowo Trauma
Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya angkat suara terkait pernyataan calon presiden (capres) 02 Prabowo Subianto yang meminta pindah ke Antartika.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya, angkat suara terkait pernyataan calon presiden (capres) 02, Prabowo Subianto.
Pernyataan tersebut ialah soal Prabowo yang menyebut lembaga survei itu bohong dan diminta pindah ke Antartika.
Melalui acara Mata Najwa, Yunarto memberikan tanggapannya, Rabu (24/4/2019).
"Tukang survei bohong pindah ke Antartika bagaimana pendapat Anda?," tanya Najwa Shihab selaku pembawa acara Mata Najwa.
Yunarto lalu mengatakan bahwa lembaga survei memiliki payung hukum.
• Reaksi Jokowi saat Ditanya soal Prabowo yang Sebut Dirinya akan Jadi Presiden Seluruh Indonesia
"Yang jelas kami bukan sihir science atau setan seperti istilah Ustaz Bachtiar Nasir ya karena keberadaan survei itu dilindungi oleh PKPU no 10 tahun 2018 pasal 28 ayat 1-3," ujar Yunarto.
"Jadi kalau ada yang mengatakan ini sihir ya dihapus saja secara aturan."
Elite Charta Politik aini lalu mengatakan dirinya bersama lembaganya telah membuka semua data survei.
"Yang kedua kita bicara logika saja yang bisa dipertanyakan balik, selama ini kita dituduh macam-macam dan kami kemarin sudah melakukan expose data secara keseluruhan terkait dana, data sampai ke level TPS sayangnya BPN mengatakan tidak mau datang," tuturnya.
"Dan publik melihat logika bisakah dari BPN misalkan Ustaz Bachtiar Nasir menjelaskan dalam sejarah quick count Pilpres dan Pilkada perbedaan data yang bisa menjelaskan lembaga survei salah, sepertinya Ustaz Bachtiar Nasir tidak mengerti perbedaan quick count dan survei, sebutkan satu saja ketika quick count mengalami kesalahan."
• Soal Pemilu, Yunarto Sebut Ada Hal Lain yang Lebih Penting dari Quick Count dan Real Count Abal-abal
Menurutnya, Prabowo telah merasa trauma dengan lembaga survei.
"Kecuali Pak Prabowo sujud syukur tahun 2014 itu yang membuat Pak Prabowo trauma pada lembaga survei," ungkap Yunarto.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menyinggung soal televisi dan lembaga survei dalam orasinya pada syukuran kemenangan, Jumat (19/4/2019).
Syukuran tersebut digelar di kediamannya, Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (19/4/2019).
Dikutip dari siaran langsung YouTube Gerindra TV, Jumat (19/4/2019), Prabowo Subianto awalnya mengucapkan selamat pada massa pendukung yang hadir.