Pilpres 2019
Rizal Ramli Samakan KPU dengan Kasus Boeing yang Banyak Tak Dipercayai, Mahfud MD Beri Tanggapan
Rizal Ramli memberikan komentar soal Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang diibaratkan dengan kasus pesawat Boeing yang mendapat komentar dari Mahfud.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Mantan Menteri Keuangan Rizal Ramli memberikan komentar soal Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang diibaratkan dengan kasus pesawat Boeing.
Komentar dari Rizal Ramli itu lalu mendapatkan balasan dari mantan Ketua Mahkaham Konstitusi (MK) Mahfud MD.
Mulanya, Rizal Ramli menuliskan untuk meminta Mahfud MD agar melihat kejadian di lapangan perihal KPU.
Rizal lalu mengibaratkan kasus KPU yang seharusnya tidak memiliki kesalahan sama sekali.
Bahkan, Rizal mengatakan ada yang tidak percaya sama sekali dengan KPU, Kamis (25/4/2019).
• Mahfud MD Balas Tudingannya soal Setuju Presidential Threshold, Andi Arief: Main Aman, Lihat Angin
"Mas @mahfud_md, tolong lihat kejadian di lapangan, jangan hanya di KPU.
Pemilu ini diibaratkan pesawat terbang yang harus zero defect.
KPU sekarang ini nyaris sama statusnya dgn kasus Boeing 737Max semua maskapai penerbangan ga percaya lagi dan batalkan 737 Max.jangan sampai," tulis Rizal Ramli.
Menjawab hal itu, Mahfud mengatakan bahwa permasalahan KPU adalah sistem informasi penghitung suara (situng) yang salah input dengan C1.
Namun, menurut Mahfud, kejadian di lapangan sama-sama dianggap merugikan kedua paslon yang bertarung di Pilpres.
Kesalahan itu bahkan dihitung 1 berbanding 2500 entry data.
• Mahfud MD Sebut Kemenangan Jokowi di Pilpres 2019 Sulit Dibalik, Said Didu: Mohon Prof Membuka Hati
"Mas @RamliRizal . Ini soal entry data C1 di situng @KPU_ID .
Kejadian di lapangan sih kita sama2 tahu, ke-2-nya sama.
Nanti ada forumnya di KPU, Bawaslu, Polisi, dan MK. Clearkan soal entry C1 dulu: Yg salah adl 0,0004% (1/2500) dan menimpa 2 paslon. Kalau perlu bukti sy DM, Mas," jawab Mahfud MD.
Diberitakan sebelumnya, Mahfud sempat meminta masyarakat tak sebarkan berita hoaks soal penghitungan dan rekapitulasi suara pemilu.
Mahfud menjelaskan, meskipun terjadi beberapa kesalahan entry data scan formulir C1 ke Situng KPU, tetapi hal itu bukan berarti KPU curang.
Apalagi, kesalahan entry data tak seberapa jumlahnya jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan TPS.
Masyarakat diminta tak memperkeruh situasi dengan mengembangkan berita bohong.
• Hanum Rais Singgung Mahfud MD Ikut Konferensi Pers KPU: Malah Terima yang Berpihak pada 1 Paslon
"Jadi jangan tindak sendiri-sendiri dan jangan terus kembangkan hoaks yang seakan-akan di sini ada rekayasa," kata Mahfud saat mengunjungi kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2019).
Meski begitu, Mahfud menyebut, kesalahan entry data C1 juga tidak dapat dibenarkan.
Namun demikian, KPU masih punya waktu untuk memperbaikinya.
KPU menjamin transparansi penghitungan dan rekapitulasi suara, lantaran setiap petugas dan saksi di TPS memegang formulir C1 atau hasil penghitungan suara.
Mahfud meminta publik tak merusak pemilu dengan berita hoaks.
Ia juga menyarankan masyarakat untuk adu data jika punya argumen sendiri.
• Setelah Presiden Periode 2019-2024 Dilantik, Mahfud MD Minta UU Pemilu Direvisi
"Kami tadi melihat sendri bahwa server pengelolaan data ada di sini. Bohong kalau bilang ada curang dan orangnya (yang menginput data) Indonesia sendiri, enggak ada asingnya saya tadi lihat," kata Mahfud pada Kompas.com.
"Jangan sampai pemilu, KPU ini dirusak berita hoaks, nanti semuanya adu data. Kalau perlu mereka yang punya adu data bandingkan," lanjut mantan pertahanan ini.
WOW TODAY:
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)