Pilpres 2019
Minta Lembaga Survei Akhiri Jadi Tim Sukses, Fahri Hamzah: Saya Tahu Bisnis Ini Mahal
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah meminta lembaga survei atau polster berbenah agar tidak ada banyak wilayah yang abu-abu.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah meminta lembaga survei atau polster berbenah agar tidak ada banyak wilayah yang abu-abu.
Hal ini dituliskannya melalui akun Twitternya, @fahrihamzah, Minggu (21/4/2019).
Fahri menuliskan menurutnya metode penelitian yang menggunakan sampling itu ilmiah dan tidak mengenal kebenaran yang mutlak.
Ia lantas menyebut mengenai pembiayaan pengambilan sampling.
Menurutnya, lembaga survei haruslah independent dan jangan menjadi tim sukses.
• Pertanyakan Hukuman untuk KPU jika Terbukti Bersalah, Fahri Hamzah: Tak Boleh Banyak Sampah di KPU
Lanjutnya ia meminta agar tidak ada wilayah abu-abu yang membuat adanya pertarungan yang tak berujung.
Dituliskannya, ia meminta agar lembaga survei dapat berbenah.
"Metode penelitian dan khususnya metode sampling itu ilmiah...karena itu tidak ada yg dogmatis...sains tidak mengenal kebenaran mutlak...kebenaran itu sementara dan berubah...
Karena itu, mari kita bantu kawan2 pollster ini dengan memikirkan metode pembiayaan yang benar.
"Fungsi ganda pollster sebagai lembaga ilmiah yang Independent dan sebagai tim sukses harus diakhiri.
Saya tau ini bisnis mahal karena pengetahuan itu mahal tapi sebaiknya peran ganda diumumkan dari awal.
Agar posisimu dalam pertarungan itu jelas. Penonton jangan tendang bola.
Ini ikhtiar manusiawi saja, kita semua ingin demokrasi kita matang. Caranya adalah menutup seluruh lubang dalam pertarungan ini.
• Sebut Proses Paling Kritis dalam Pemilu, Mardani Ali Sera: di Sini Butuh Senjata untuk Adu Data C1
Jangan banyak wilayah abu2 nanti kita cakar2an dan bersengketa tidak ada ujung pangkal. Ayo lembaga survey berbenah. Akui ada masalah."
Sebelumnya, Direktur Lembaga Survei Charta Politika Yunarto Wijaya mengajak Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN), Fadli Zon untuk bernazar mengenai hasil pemilu.