Pilpres 2019
Mahfud MD hingga Iwan Fals Komentari Banyaknya Korban saat Pemilu 2019, Minta Evaluasi dari KPU
Iwan Fals, Mahfud MD, Ridwan Kamil angkat suara terkait banyaknya korban meninggal karena kelelahan dalam pemilu 2019.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) hingga petugas keamanan dalam pemilihan umum (pemilu) 2019 gugur seusai pencoblosan, Rabu (17/4/2019).
Banyak di antaranya yang dinyatakan meninggal akibat kelelahan selama masa pencoblosan tersebut.
Sejumlah tokoh pun angkat suara soal gugurnya para warga hingga aparat saat hari pemilu, Sabtu (20/4/2019).
1. Mahfud MD
Melalui Twitter miliknya, Mahfud MD meminta pemilu serentak dikaji ulang karena menjatuhkan korban jiwa, Sabtu (20/4/2019).
Mulanya, warganet dengan akun @sigit_priatmoko mengunggah berita soal banyaknya panitia penyelenggara pemilu yang meninggal karena kelelahan.
Warganet itu lalu bertanya soal perlunya pemilu serentak dikaji ulang.
• Ceritakan Kampanye Paling Berkesan, Jokowi Akui Tak Pernah Lakukan Hal Ini Selama 40 Tahun
"Mohon maaf @mohmahfudmd apa tidak sebaiknya pemilu serentak ini dikaji ulang? Melihat banyaknya korban berjatuhan," tulis akun @sigit_priatmoko.
Menanggapi hal itu, Mahfud MD mengaku setuju jika pelaksanaan pemilu serentak dikaji ulang.
Ia menjelaskan pelaksanaan pemilu serentak memang telah dikabulkan MK.
Lebih lanjut, menurut Mahfud MD, pemilu serentak tidak harus dilakukan pada hari yang sama untuk pilpres dan pileg.
"Setuju. Itu dulu kan keputusan MPR saat mebuat amandemen bhw pemilu dilakukan serentak dgn 5 kotak.
Berdasar dokumen dan kesaksian ex anggota2 PAH MPR itu MK mengabulkan.
Sebenarnya istilah Serentak bs ditafsir tak hrs harinya sama, bs sj dipisah. Kita bs bahas lg, trmsk threshold," tulis Mahfud MD.
• UPDATE Real Count KPU 35 Wilayah Pilpres 2019, Jokowi-Maruf Vs Prabowo-Sandi, Data Masuk 37.815 TPS
2. Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga angkat suara terkait wargannya di Jawa Barat yang gugur jalankan tugas sebagai KPPS.
Melalui Twitter miliknya, Ridwan Kamil menuliskan agar KPU sebagai penyelenggara pemilu mengevaluasi dan meninjau ulang peraturan pemilu.
"Titip untuk @KPU_ID agar mengevaluasi dan meninjau ulang alokasi waktu dan teknis pemilu yang serentak ini.
Karena sebagian besar mereka yang meninggal dunia terindikasi karena kelelahan intens saat bertugas hampir 24 jam non stop utk mengurusi 5 jenis coblosan.
Hatur Nuhun," tulis Ridwan Kamil, Sabtu (20/4/2019).
• Inilah Persoalan yang Dibahas dalam Pertemuan Prabowo dengan 5 Sekjen Partai Koalisi
3. Iwan Fals
Musisi Iwan Fals juga angkat suara soal banyaknya petugas yang gugur karena kelalahan.
Melalui Twitter miliknya, @iwanfals, Iwan mengucapkan kalimat berduka pada petugas yang gugur.
"Innalilahi," tulis Iwan singkat, Sabtu (20/4/2019).
Diketahui, sejumlah warga sipil hingga aparat kepolisian meninggal dunia saat pemilu 2019.
Seperti dilansir oleh Kompas.com, di Jawa Barat, terhitung 12 orang petugas meninggal dunia saat pemilu.
“Ada 12 orang di 9 kota/kabupaten di Jawa Barat,” kata ketua KPU Jabar Rifqi Ali Mubarok, Jumat (19/4/2019).
Penyebabnya, sebagian petugas mengalami kelelahan.
Namun ada juga yang dikarenakan mengalami kecelakaan lalu lintas saat bertugas.
• Dedek Prayudi Tanggapi Pihak yang Merasa Dicurangi dalam Pemilu 2019: Dewasalah
Sementara dilansir melalui Instagram Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf, sebanyak 8 aparat kepolisian juga meninggal saat menjaga keamanan TPS.
Petugas tersebut berasal dari sejumlah wilayah dan berbagai jabatan.
"Mereka bertugas terlalu berat dan terlalu tak kenal waktu. Untuk kita semua.
#Repost @ndorokakung
Tunduk. Mengheningkan cipta untuk mereka yang gugur dalam tugas," tulis Triawan.
WOW TODAY:
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)