Pilpres 2019
Lembaga Surveinya Diminta Bubar karena Tak Dipercayai Kedua Kubu, Burhanudin Muhtadi: Ya Terserah
Direktur Ekstekutif Lembaga Survei Indikator Burhanuddin Muhtadi angkat suara saat lembaganya diminta bubar karena hasil yang berbeda dari kedua kubu.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Lailatun Niqmah
Data tersebut diambil dari lebih dari 10 juta suara yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dari data yang diperoleh PDI-Perjuangan, didapatkan perolehan suara sementara pada pukul 14.04 WIB, pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapatkan suara 63 % sementara pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan perolehan suara sementara 37 %.
Sementara itu, dikutip dari Tribunnews.com, Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan Harto Kristiyanto meminta Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, membuka transparasi data kemenangan yang menjadi dasar mereka.
Dikatakan oleh Hasto, publik harus tahu data sebenarnya dari klaim kemenangan yang dibuat oleh pihak BPN.
"Ini bagian transparansi ke publik. Terlalu bahaya untuk urusan strategis, kalau isinya main klaim. Tiga kali yang diumumkan Prabowo itu, datanya berbeda-beda. Tapi, katanya semua sudah fix," ujar Hasto Jumat (19/4/2019).
• Hadiri Syukuran Deklarasi Kemenangan Prabowo, Rizal Ramli: Sesak, Tukang Ojek-Taksi Tak Mau Dibayar
Menanggapi hal tersebut, hasil konferensi pers dan data yang perolehan suara yang dilakukan oleh PDI-P dikatakan oleh Hasto adalah hasil yang benar dan siap diaudit.
"Kalau KPU mau membandingkan antara data kami dengan Gerindra, BPN kami juga siap untuk dicek sistemnya, ahli IT, data-data masuk, dokumen C1 bisa saja dicek secara random, kan bisa dilakukan cek," kata Hasto.
Hasto mengungkapkan, PDI-Perjuangan sudah mendapatkan data perolehan suara dari 10.692.923 pemilih yakni sekitar 7,3 persen dari total suara.
Sementara kubu Prabowo-Sandi melalui siaran langusng Facebook Gerindra menyampaikan hasil real count mereka, Kamis (18/4/2019).
Hasilnya, mereka memperoleh kemenangan sebanyak 62 persen.
Jauh di atas paslon Jokowi-Ma'ruf.
"Pada hari ini, Saya Prabowo Subianto menyatakan bahwa saya dan saudara Sandiaga Salahuddin Uno mendeklarasikan kemenangan sebagai presiden dan wakil presiden republik Indonesia tahun 2019-2024, berdasarkan perhitungan lebih dari 62 persen perhitungan real count dan C1," papar Prabowo.
Kedua kubu saling klaim dengan kemenangan yang hampir sama dan berbeda dengan hasil quick count di beberapa lembaga survei.
WOW TODAY:
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)