Pilpres 2019
Lembaga Surveinya Diminta Bubar karena Tak Dipercayai Kedua Kubu, Burhanudin Muhtadi: Ya Terserah
Direktur Ekstekutif Lembaga Survei Indikator Burhanuddin Muhtadi angkat suara saat lembaganya diminta bubar karena hasil yang berbeda dari kedua kubu.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Direktur Ekstekutif Lembaga Survei Indikator, Burhanuddin Muhtadi, angkat suara saat lembaganya diminta bubar.
Hal ini disampaikan Burhanuddin Muhtadi melalui Twitter miliknya, @BurhanMuhtadi, Sabtu (20/4/2019).
Mulanya, warganet dengan akun @aflahdjamin mengunggah soal PDIP yang merilis hasil quick count pemilihan presiden (pilpres) internal mereka.
Hasilnya, paslon Jokowi-Maruf mendapatkan 63 persen suara, sementara paslon Prabowo-Sandi mendapatkan 37 persen.
"@BurhanMuhtadi haha ente gak dipercaya sama 01 dan 02. Baiknya bubar saja QC nya," tulis akun @aflahdjamin.
• Tantang Fadli Zon Mundur dari Politik jika Hasil KPU 01 Menang, Yunarto: 02 Unggul Saya Berhenti
Menjawab hal itu, Burhanuddin mengatakan dirinya tak peduli dengan quick count yang dirilis oleh PDIP.
Bahkan dirinya membela tetap percaya dengan rilis hasil quick count yang dikeluarkan oleh pihaknya.
Di mana surbei Indikator mendapatkan hasil 54, 60 persen untuk Jokowi-Maruf dan 45.40 persen unutk Prabowo-Sandi.
"Ya terserah PDIP percaya sama quick count kami atau tidak.
Saya tidak peduli. Yg penting saya percaya dengan data saya, percaya dengan kredibilitas para enumerator dan statistisi saya," jawab Burhanuddin Muhtadi.
• Indikator Rilis Hasil Quick Count Pileg 2019, Berikut Sembilan Parpol yang Lolos

Kicuan Burhanuddin Muhtadi saat lembaganya diminta mundur, Sabtu (20/4/2019) (Capture Twitter @burhanmuhtadi)
Dilansir oleh channel YouTube Official iNews, PDIP telah merilis hasil quick count internal milik mereka, Jumat (19/4/2019).
Total sebanyak 10 juta lebih menjatuhkan pilihan untuk Jokowi-Ma'ruf atau 63 persen.
Data sementara yang dibeberkan oleh PDIP berkaitan dengan klaim pihak Prabowo-Sandiaga tentang kemenangannya pada Pilpres 2019.
Dikutip dari channel YouTube tvOneNews, Jumat (19/4/2019), PDI-Perjuangan melakukan konferensi pers untuk membuka data sementara perolehan suara Jokowi-Amin dan Prabowo-Sandi.
Dalam konferensi pers tersebut, PDI-Perjuangan menjelaskan hasil perhitungan suara yang dilakukan oleh tim saksi PDIP.
• UPDATE Real Count KPU Pilpres 2019 Jokowi-Maruf Vs Prabowo-Sandi, Data Masuk 5 Persen
Data tersebut diambil dari lebih dari 10 juta suara yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dari data yang diperoleh PDI-Perjuangan, didapatkan perolehan suara sementara pada pukul 14.04 WIB, pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapatkan suara 63 % sementara pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan perolehan suara sementara 37 %.
Sementara itu, dikutip dari Tribunnews.com, Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan Harto Kristiyanto meminta Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, membuka transparasi data kemenangan yang menjadi dasar mereka.
Dikatakan oleh Hasto, publik harus tahu data sebenarnya dari klaim kemenangan yang dibuat oleh pihak BPN.
"Ini bagian transparansi ke publik. Terlalu bahaya untuk urusan strategis, kalau isinya main klaim. Tiga kali yang diumumkan Prabowo itu, datanya berbeda-beda. Tapi, katanya semua sudah fix," ujar Hasto Jumat (19/4/2019).
• Hadiri Syukuran Deklarasi Kemenangan Prabowo, Rizal Ramli: Sesak, Tukang Ojek-Taksi Tak Mau Dibayar
Menanggapi hal tersebut, hasil konferensi pers dan data yang perolehan suara yang dilakukan oleh PDI-P dikatakan oleh Hasto adalah hasil yang benar dan siap diaudit.
"Kalau KPU mau membandingkan antara data kami dengan Gerindra, BPN kami juga siap untuk dicek sistemnya, ahli IT, data-data masuk, dokumen C1 bisa saja dicek secara random, kan bisa dilakukan cek," kata Hasto.
Hasto mengungkapkan, PDI-Perjuangan sudah mendapatkan data perolehan suara dari 10.692.923 pemilih yakni sekitar 7,3 persen dari total suara.
Sementara kubu Prabowo-Sandi melalui siaran langusng Facebook Gerindra menyampaikan hasil real count mereka, Kamis (18/4/2019).
Hasilnya, mereka memperoleh kemenangan sebanyak 62 persen.
Jauh di atas paslon Jokowi-Ma'ruf.
"Pada hari ini, Saya Prabowo Subianto menyatakan bahwa saya dan saudara Sandiaga Salahuddin Uno mendeklarasikan kemenangan sebagai presiden dan wakil presiden republik Indonesia tahun 2019-2024, berdasarkan perhitungan lebih dari 62 persen perhitungan real count dan C1," papar Prabowo.
Kedua kubu saling klaim dengan kemenangan yang hampir sama dan berbeda dengan hasil quick count di beberapa lembaga survei.
WOW TODAY:
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)