Kabar Tokoh
Pengakuan Mantan Pembunuh Sadis John Kei, Awal Mula Terjerumus Dunia Hitam hingga Kini Jadi Pendeta
John Kei, ia pembunuh sadis yang paling ditakuti. Awalnya hanya seorang sekuriti hingga kesal dan membunuh orang tanpa sengaja dan berlanjut.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Tersangka kasus pembunuhan Bos Sanex Steel Indonesia, Tan Harry Tantono pada tahun 2013 lalu, yakni John Refra Kei (John Kei) menceritakan kisah awal mulanya terjun di dunia gelap.
Dikutip TribunWow.com dari saluran Youtube Kick Andy, Sabtu (13/4/2019), Andy F Noya yang menjadi presenter program mengunjungi John Kei di Lapas Nusakambangan, Cilacap.
John Kei lalu berkesempatan menceritakan awal mula ia terjebak di dunia yang menganggap membunuh sebagai hal wajar.
John Kei menuturkan, mulanya ia merupakan petugas security di sebuah hostel di Jakarta.
"Saya tahun 92, saya waktu sempat menjadi security di Jalan Jaksa, di salah satu hostel dan kafe, tempat bule-bule di Jakarta, pada saat itu ada yang bikin ribut di tempat dan saya pisahin dan saya dipukul dari belakang," ujar John Kei.
"Saya sempat ribut dan polisi datang, menyelesaikan, masih penasaran balik ambil golok," kisahnya sambil tertawa.
• Viral Video Ahok Marah-marah ke Petugas TPS Sambil Tunjuk-tunjuk: Saya Hilang Hak Suara Saya
Ia mengaku awalnya tidak berniat membunuh orang tersebut.
"Niatnya saya tidak mau bunuh dia, niatnya saya mau kasih putus saja tangannya, ternyata di luar dugaan parang pas kena leher, langsung mati," cerita John Kei yang mengatakan peristiwa terjadi pada 12 Mei 1992.
"Yang lain lari saya kejar, saya potong kakinya," cerita John Kei.
Ia menyebutkan saat itu kelompok yang dilawannya ada lima hingga enam orang sedangkan dirinya berdua, bersama anak buahnya yang mengendarai motor.
"(Setelah memotong kaki korban) sudah anak buah saya saya suruh starter motor cabut (pergi)," tuturnya.
"Saya buron satu minggu, tanggal 24 Mei saya menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya."
"Itu pertama kali masuk penjara."
Kisah perkelahiannya tak sampai di situ, Jonk Kei menuturkan ia yang saat itu di tahan di rutan Slembang terlibat adu fisik dengam tahanan lain.
"Ribut, satu penjara kroyok saya dan teman saya Fredis, ribut terus, dari Slembang pindah ke Cibinong, ribut lagi karena mereka tidak bisa berhadapan, (saya) sedang tidur dihajar. Sedang ditusuk dari belakang, di Cipinang," kisahnya.